Pendidikan Mahal – Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjastifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Sejak TK hingga Perguruan tinggi, biayanya mahal sehingga membuat masyarakat miskin tidak bersekolah.
Makin mahalnya biaya sekolah ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS(manajemen berbasis sekolah). Komite sekolah merupakan salah satu komponen MBS yang selalu mendampingi sekolah. Pada beberapa sekolah komite diambil dari pengusaha, sehingga beberapa sekolah mengasumsikan pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas.
Hasilnya setelah komite sekolah terbentuk segala pungutan uang selalu berkedok sesuai kepurusan komite sekolah. Namun pada implementasinya ia tidak transparan karena yang dipilih menjadi komite sekolah adalah orang yang dekat dengan kepala sekolah. Akibatnya komite sekolah hanya sebagai legitimator kebijakan kepala sekolah, dan MBS pun hanya jadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab Negara terhadap permasalahan pendidikan rakyat.
Tidak hanya sampai di sekolah tingkat dasar maupun menengah,beberapa perguruan tinggi pun yang sudah berubah status menjadi BHMN (badan hukum milik Negara ) biayanya menjadi mahal, sehingga menjadi momok bagi masyarakat tertentu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih lanjut.
Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah. Atau tidak harus gratis, tetapi siapa yang harus bertanggung jawab ? Pemerintah seharusnya bertanggung jawab atas warganya untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Link artikel saya tentang MBS: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS): Sejarah Lahir dan Implementasinya di Indonesia
Jumal Ahmad -ICD