Doa Khalid bin Walid saat Insomnia

AHMADBINHANBAL.COM – Masalah sulit tidur dan sulit tidur nyenyak yang berkelanjutan menjadi masalah penting saat ini ketika orang-orang lebih banyak terkena stress, kurang paparan sinar matahari, penyakit mental atau efek samping obat.

Sebagian besar kasus insomnia muncul karena perilaku kurang tidur atau terbiasa begadang malam, depresi, cemas, kurang olahraga, penyakit kronis. Orang dengan insomnia memiliki satu atau lebih dari gejala berikut: sulit tidur, sering terbangun di malam hari & sulit kembali tidur, bangun terlalu pagi, merasa lelah saat bangun, dan merasa tidak cukup beristirahat.

Insomnia, atau gangguan tidur, sudah terjadi sejak lama. Pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, penyakit ini juga sudah ada.

Sulaiman bin Buraidah Radhiyallahu anhu menyebutkan bahwa ayahnya berkata bahwa Khalid bin Walid mengadu kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam: Wahai Rasulullah, saya tidak bisa tidur semalam karena insomnia’, maka Nabi menjawab: Bacalah doa ini ketika akan tidur:

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظَلَّتْ وَرَبَّ الأَرَضِينَ وَمَا أَقَلَّتْ وَرَبَّ الشَّيَاطِينِ وَمَا أَضَلَّتْ كُنْ لِي جَارًا مِنْ شَرِّ خَلْقِكَ كُلِّهِمْ جَمِيعًا أَنْ يَفْرُطَ عَلَىَّ أَحَدٌ مِنْهُمْ أَوْ أَنْ يَبْغِيَ عَلَىَّ عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Alllāhumma rabbas samawātis sab’i  wamā aẓallat wa rabbal araḍīna wa mā aqallat wa rabaš šayātīna wamā aḍallat kun lī jāran min šarri ẖalqika kullihim ǧamī’an ayyafruṭa ‘alayya aḥadun minhum  aw ayabġiya  ‘alayya ‘azza ǧāruka, wa ǧalla tṯanāuka walā illāha ġairuka  walā ilāha illā anta.

Artinya:

Ya Allah Tuhan (pengatur) lapisan langit yang tujuh beserta semua yang dinaunginya, Tuhan Pengatur lapisan bumi beserta seluruh yang dikandungnya,  dan Tuhan pengatur syetan-syetan dan semua yang disesatkan oleh mereka. Jadilah Engkau Pendampingku yang menjaga diriku dari segala kejahatan makhluk Mu semuanya yang dapat menguasai diriku, dan dapat melampaui batas terhadapku (menyakitiku). Betapa kuat bila berdampingan dengan Mu dan betapa tinggi kemuliaan Mu Tidak ada Tuhan selain Mu dan tiada Tuhan selain Engkau.

Baca juga:   Doa agar Disegerakan Haji dan Umroh

Imam At-Tirmidzi juga meriwayatkan redaksi doa yang lain dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan para Sahabat sebuah doa untuk melawan rasa takut. 

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضـــَبـِـهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ

Auudzu bi kalimaatillaahit taammaati min ghadabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatis syayaathiin wa ayyahdhuruun

Artinya:

Aku berlindung dengan kalimah Allah yang Maha sempurna dari kemarahan dan balasanNya, dari kejahatan hambaNya, dari bisikan-bisikan setan dan dari semua itu jangan hadir kepadaku. (HR. Tirmidzi 3:171)

Selain doa dari Khalid bin Walid, ada juga redaksi doa lain dari Zaid bin Tsabit sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut.

Ibnu Sunni meriwayatkan “Sekali waktu, Zaid bin Tsabit mengadu kepada Nabi Muhammad bahwa ia tengah dilanda insomnia. Rasulullah Saw kemudian mengajarkan doa ini kepadanya. Sekretaris Nabi itu pun membaca doa itu. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menghilangkan penyakit susah tidur itu dari dirinya.” Berikut bunyi doanya.

اللَّهُمَّ غارَتِ النُّجُومُ وَهَدَأْتِ الْعُيُونُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّومٌ لَا تَأْخُذُكَ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ أَهْدِىءْ لَيْلِيْ، وَأَنِمْ عَيْنِيْ

Allāhumma ghāratin nujūm, wa hadaatil ‘uyūn, wa anta hayyun qayyūmun, lā ta’khudzuka sinatun walā naum. Yā hayyu, yā qayyūm, ahdi lailī, wa anim ‘ainī.

Artinya:

“Wahai Tuhan, bintang-bintang mengorbit, mata-mata terpejam, sedangkan Engkau Maha Hidup kekal lagi Maha Terjaga (terus menerus mengurus makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Wahai yang Maha Hidup dan Terjaga, redupkanlah malamku, dan lelapkanlah mataku.”

Penulis mendapatkan keterangan sebuah penelitian di lingkungan pesantren dalam buku ‘Bunga Rampai Kelisanan Masyarakat Santri’, bahwa narasumber yang sebagian mereka dari santri, jika mengalami kesulitan tidur di malam hari, mereka mengamalkan dua doa ini dan terbukti menyembuhkan insomnia.

Baca juga:   Zikir dan Al-Fatihah dalam Proses Penyembuhan Penyakit Jantung Perspektif Psikoterapis

***

Referensi:

Jumal Ahmad. 2023. Tadabbur Doa Sehari Hari, Jakarta, Islamic Character Development

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *