Kiat Membentuk Interaksi Intensif dengan Anak

Keluarga adalah sebagai suatu sistem yang terdiri atas individu-individu yang berinteraksi dan saling bersosialisasi dan mengatur. Keluarga merupakan tempat dimana sebagian besar dari kita mempelajari komunikasi, bahkan bisa dikatakan tempat dimana sebagian besar dari kita belajar bagaimana kita berpikir mengenai komunikasi.

Komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak dalam satu ikatan keluarga di mana orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anak. Hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak di sini bersifat dua arah, disertai dengan pemahaman bersama terhadap sesuatu hal di mana antara orang tua dan anak berhak menyampaikan pendapat, pikiran, informasi atau nasehat.

Hubungan interpersonal antara orangtua dan anak muncul melalui transformasi nilai-nilai. Transformasi nilai dilakukan dalam bentuk sosialisasi. Pada proses sosialisasi di masa kanak-kanak orangtua adalah membentuk kepribadian anak-anaknya dengan menanamkan nilai-nilai yang dianut oleh orangtua. Hal yang dilakukan orangtua pada anak di masa awal pertumbuhannya sangat mempengaruhi berbagai aspek psikologis anak-anak.

Pada tulisan ini saya ingin berbagi kiat membentuk interaksi intensif dengan anak yang saya ambil pertama, dari Ust Arifin Jayadiningrat yang konsen dalam pembangunan akhlak. Kedua, dari tulisan bahasa Arab Dr. Ash Shalabi, Ketiga, dari buku Human Touch oleh Dr. Muhammad Muhammad Badri dan terakhir hadits hadits mengakrabkan anak dengan orang tua dari buku Ensiklopedi Keluarga Sakinah.

Kiat dari Ust Arifin Jayadiningrat

  1. Mengajarkan anak doa dan dzikir sederhana semenjak kecil seperti doa makan, doa akan tidur dan doa naik kendaraan. Disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan tidak membebani, gunakan bahasa Indonesia agar lebih mudah. Misalnya doa naik kendaraan, bismillah..Ya Allah jaga kami semua aamiiin, doa setelah makan, makasih ya Allah, Engkau telah memberikan makanan ini.
  2. Mengkaitkan apa yang anak miliki seperti mata, telinga, tangan dan kaki sebagai pemberian Allah Swt, Dia yang memberikan semuanya, maka kita harus bersyukur.
  3. Mencium anak minimal 10 kali diwaktu pagi.
  4. Mengajak anak untuk Shalat bersama bapak dan ibu meskipun mereka belum bisa shalat.
  5. Menjadikan waktu bersama di mobil dan kendaraan sebagai waktu saling ngobrol antara orang tua dan anak.
  6. Dimana saja dan kapan saja selalu menyempatkan diri membangun karakter anak.

Kiat dari Human Touch

Kami rangkum dari bagian C buku Human Touch yaitu Contact him, jalinlah hubungan dengannya.

Kiat dari Syaikh Dr. Ash-Shallabi

  1. Ngobrollah bersama anak-anak 20 menit per hari seperti layaknya ngobrol dengan seorang teman (tanpa memberi nasehat, tanpa membicarakan tentang sekolahan atau arahan apapun)
  2. Ungkapkan perasaan kasih sayang dari ayah terhadap anaknya 5-10 kali per hari.
  3. Pujilah anak setiap hari 5 kali atas perilaku positif yang dilakukannya.
  4. Pujilah anak-anak setiap hari 5 kali terhadap hal hal yg nampak (seperti senyumannya, rambutnya, matanya, atau yang lainnya)
  5. Seminggu 2 kali ikut sertakan anak anak pada aktifitas diluar rumah walaupun 5 menit (seperti jalan Jalan dan olah raga)
  6. Sebelum tidur, 3 menit setiap hari tanamkan nilai-nilai kepada anak seperti: Nak, ayah senang sekali hari ini kamu melakukan ini dan itu, Ayah senang kamu sdh membantu adik perempuanmu.., Ayah senang kamu jadi anak yg taat dan patuh.
  7. Seminggu 2 kali makan malam bersama anggota keluarga baik didalam atau diluar rumah. Sebaiknya waktunya agak longgar sehingga obrolan dan diskusi dg anggota keluarga porsi waktunya lebih banyak.
  8. 1-3 menit perhari lakukan hal berikut (dan anda menjadi pendengar setia): – Duduklah bersama anak anda ditempat yg tenang dan persilahkan si anak untuk mengutarakan apapun tanpa ada tekanan atau diskusi. Tidak mengomentari atau memotong pembicaraannya. Setelah 3 menit berlalu selesai pula obrolan anda dengan anak anda.
  9. Ekspresikan cinta Anda pada anak atas perilaku perilakunya sehari-hari.

5 sentuhan perhari

  • Belailah kepala bagian belakang anak (sebagai bentuk kasih sayang)
  • letakkan tangan di kepala anak (bentuk kebanggaan)
  • letakkan tangan diatas kening anak (bentuk ketenangan)
  • letakkan tangan dikedua pipi anak (bentuk kasih sayang)
  • Genggam tangan anak utk menguatkan hubungan & cinta anda kalau anaknya lagi marah atau ada perasaan kesal atau gak enak (tepuk dadanya secara lembut)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu mencium Fathimah Az Zahraa setiap kali bertemu, mengecup keningnya, mencium tangannya dan mendekapnya di dalam rumahnya atau ketika di masjidnya dihadapan para sahabat.

Empat ciuman setiap hari

  • kecupan kening saat menyambut kedatangan anak anda (pulang sekolah atau dari manapun)
  • kecupan kepala anak utk menumbuhkan rasa percaya dirinya
  • ciuman di pipinya sebagai ekspresi rasa rindu.
  • ciuman di tangan untuk menyambut dan mengekspresikan sayang.

Kiat mengakrabkan anak dan orang tua sesuai hadits Nabi.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , adalah suri tauladan kita dalam membina hubungan dan menjadi contoh terbaik dalam mendidik anak.

  1. Memanggil dengan panggilan kesayangan. Rasulullah saw memperlakukan anak anak dengan kasih sayang Dan kemesraan, di antaranya memanggil anak anak itu dengan panggilan “wahai anakku sayang“. Padahal Rasulullah tahu persis bahwa anak yang dipanggil tersebut adalah anak para sahabat.
  2. Mengajak Dialog. Sebagaimana Allah Swt yang berdialog dengan Iblis ketika mereka enggan bersujud kepada Adam, Allah yang Maha Mulia mau untuk berdialog dengan Iblis yang hina, apakah anak kita lebih hina dari Iblis sehingga orang tua enggan berdialog?
  3. Mendoakan. Orang tua hendaknya memberikan doa kepada anak agar menjadi orang baik dan kelak berhasil mencapai cita cita yang baik. Doa yang orang tua kepada anak akan menjalin kedekatan hati dan keakraban. Sebagaimana Nabi saw mendoakan Abdullah bin Abbas agar dijadikan orang yang paham urusan agama.
  4. Mengusap Pipi. Rasulullah pulang dari masjid dan disambut anak anak, beliau mengusap pipi anak yang menyambutnya satu persatu.
  5. Mengusap Kepala. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Rasulullah Saw memberikan nama Yusuf kepadaku dan beliau mendudukkan aku di atas pangkuannya dan mengusap usap kepalaku”. (HR. Bukhari)
  6. Mencium dan menggandeng. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Nabi bersabda, barangsiapa yang dapat mengejar aku, dia akan mendapatkan ini dan itu, Lalu Abdullah berkata, Lalu mereka berlomba mengejar beliau, sehingga mereka dapat memegang punggung dan dada beliau, lalu beliau mencium mereka dan menggandengnya” (HR. Ahmad)
  7. Memangku, Usamah bin Zaid berkata, Nabi Muhammad Saw menggendongku, kemudian mendudukkanku di atas pahanya dan mendudukkan Husain di atas paha yang lain, kemudian Nabi mendekap kami seraya bersabda, ‘Wahai Allah, kasihilah mereka berdua sebab aku mengasihinya”. (HR. Bukhari)
  8. Menyunggi, Bara’ berkata, ‘Saya melihat Nabi Saw dan Hasan disunggi di atas pundaknya seraya beliau bersabda, ‘Ya Allah, aku mencintai anak ini. Oleh karena itu, cintailah dia” (HR. Bukhari)
  9. Memboncengkan, Usamah bin Zaid berkata, ‘Aku pernah membonceng Nabi Saw ketika wukuf di Arafah’ (HR. Hakim)
  10. Bergurau, Anas bin Malik berkata, ‘Nabi Saw jika berkumpul dengan kami, sampai sampai beliau berkata kepada adikku: Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan oleh burung Nughair’. (HR. Bukhari)
  11. Memberi Hiburan, “Pemberian tambahan seseorang kepada Keluarga ya lebih Utama daripada Pemberian tambahan kepada orang lain seperti keutamaan seseorang shalat berjamaah dibanding dengan shalat sendiri”. (HR. Ibnu Abi Syaibah)
  12. Membawa oleh oleh, “Jika Engkau memberi buah buahan, berilah hadiah kepadanya (tetangga). Jika engkau tidak bisa melakukan demikian, bawalah masuk ke dalam rumahmu dengan sembunyi sembunyi Dan laranglah anakmu keluar (memakan buah buahan tersebut) supaya anak tetangga tidak membencinya”. (HR. Kharaiti dan Thabrani)

Mari menjaga hubungan dengan anak sehingga dia mau mencintai, mentaati dan berbakti kepada kita sebagai orang tua. Dengan program ini anda sedang membangun kepribadian anak anda, mengenali sifatnya, meningkatkan kecintaannya dan Anda menjadi orang tua teladan menurut pandangannya.

Semua hal hal yang merusak hubungan yg biasa anda lakukan atau penyebab labilnya kepribadian anak, keras kepala, masa pubernya yg mengganggu, penyimpangan moral dan sebab sebab penyakit lainnya akan hilang dan lenyap (secara sendirinya).

Semoga kita menjadi lebih baik lagi.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *