Ke Alislam, Menghadiri Wisuda Ke-11

Senang sekali Ahad kemarin saya bisa ikut dan menghadiri wisuda ke 11 di almamater tempat belajar saya dulu di Alislam, Bekasi. Bukan hanya wisuda saja, di acara ini ada bedah buku karya Ust Zain Annajah yang sudah menjadi rutin setiap wisuda sebagai bekal dakwah alumni, selain itu silaturahim alumni dari angkatan 1 sampai 11.

Waktu masuk masjidnya, saya tidak akan pernah lupa, disini saya menghafal Alquran. Jalan mondar mandir di masjid menghafal Alquran, setelah capek duduk. Mengulang sampai malam, sampai ketiduran di masjid dan tidak ikut apel malam.

Lihat gedung perpustakaan, saya jadi ingat, di tempat ini saya pertama kali belajar komputer dan mengetik, di tempat ini saya kenal buku buku ulama, di tempat ini saya membuat makalah presentasi.

Di tempat ini pula awal perkenalan saya dengan dunia blogging, lewat arahan dari Ust Zain AnNajah agar setiap mahasiswa punya blog sebagai tempat belajar menulis dan mengungkapkan pendapat, alhamdulillah blog sederhana ini terus berjalan sampai masuk di usia yang ke delapan.

Di Alislam saya masuk angkatan awal, angkatan keempat. Waktu itu banyak teman yang mendaftar bersama saya, kurang lebih 25 peserta mahasiswa. Setelah Ospek, saya ingat sekali, Ust Anung mengumumkan program baru di Alislam yaitu program tahfidhul quran, yang wajib diikuti semua mahasiswa.

Program ini dicetuskan oleh Ust Zain Annajah yang kebetulan baru selesai doktor di Mesir kemudian diminta menjadi pimpinan Alislam. Langkah ini sangat bagus, karena para ulama dahulu sebelum belajar ilmu lain, terlebih dahulu menghafal Alquran.

Setelah diumumkan, beberapa teman berguguran, ada yang bilang terlalu berat, menghafal 1 ayat saja susah apalagi harus setiap hari setor hafalan. Dari yang awalnya 25 menjadi 16 mahasiswa.

Setelah dicoba, ternyata menghafal Alquran sambil belajar ilmu ilmu lain, membaca kitab dan menyiapkan presentasi bisa kita lakukan dan hasilnya maksimal. Jika kemampuan dan fokus kita optimalkan maka kita akan kaget, ternyata saya bisa begini, saya bisa begitu, menghafal Alquran sambil belajar ilmu lain, agama atau eksakta bahkan bisa kita lakukan.

Alislam yang saya lihat sudah lebih maju dari zaman saya yang dahulu, kurikulum sudah semakin baik bahkan banyak tawaran dari daerah yang ingin mempraktekkan kurikulum Alislam di tempat mereka.

Di pertemuan Alumni saya bertemu dengan Ust Zain Annajah dan saya sampaikan kepada beliau agar para alumni selain dibekali ilmu juga dibekali pengalaman, misalnya pengalaman atau kemampuan menyetir Mobil. Seorang dai mesti bisa menyetir mobil agar bisa optimal membantu jalannya dakwah. Hal ini saya sampaikan agar alumni tidak seperti saya, sekarang saya bersama Ust Arifin Jayadiningrat tapi sampai sekarang saya belum bisa menyetir mobil untuk beliau. Insya Allah saya agendakan dalam waktu dekat belajar setir mobil.

Alhamdulillah lewat wisuda kemarin banyak ilmu yang saya dapat dan terpenting bisa silaturahmi dengan para ustadz saya dulu.

Semoga bisa silaturahmi lagi, ke depan saya ingin lewat aktifitas saya di Islamic Character Development, ingin berbagi ke pesantren tinggi dan sekolah sekolah Islam dan pesantren di Indonesia kemampuan hendaknya dimiliki anak pesantren, seperti collaboration, self reflection, meta-level reflection digali dari konsep Alquran dan Hadits yang semuanya akan dahsyat ketika dimiliki seorang dai yang hafal Alquran, paham hadits, jago kitab. Maka terbentuklah Manusia Unggul atau Khalifah fil Ardhi.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

6 Comments

  1. Bagus sekali, hendaknya ditambah dengan menanamkan nilai/ values sesuai visi misi sekolah yang sesuai Alquran.

    Contoh, setiap sekolah dalam misinya menulis: menjadi siswa kompetitif. Ini tidak sesuai dengan Alquran, Hadits dan pendidikan modern, sekarang adalah kolaborasi.
    “Saling tolong menolong dalam kebaikan, saling tolong menolong dalam ketakwaan”

    Nilai respect, excellence, integrity semuanya ada dalam Alquran dan Hadits Nabi, keduanya adalah sumber nilai dalam Islam.

  2. Sama sama.

    Hendaknya kita bersyukur memeluk agama Islam yang secara alami bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman namun memiliki nilai dan prinsip yang abadi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *