Sahabatku, setiap kita pasti ingin bisa buat bahagia kedua orangtua. Setiap kita ingin ngasih yang terbaik untuk kedua orangtua. Pasti!
Coba perhatikan, ketika sesi muhasabah. Setiap kali renungan kalo disentuh orangtua, walupun anak sebandel apapun pasti ia bisa nangis, percaya ga? Karena di setiap kita punya hati nurani. Dan itu sudah dikaruniakan oleh Alloh yang Maha Pengasih.
Sahabatku, sebenernya apa sih yang orangtua ingin dari hidup kita (anaknya)?
Apakah harta? Harta kita mungkin seadanya. Dan kalupun ada, hakikat sebenarnya harta tidak akan membawa manfaat kecuali dimanfaatkan di jalan Alloh.
Apakah nilai bagus? Nilai bagus memang impian kita. Tapi nilai itu tidak akan membawa manfaat bagi kedua orangtua kita, karena nilai itu akan kembali kepada diri kita bagus atau tidaknya.
Apakah perhatian dan kasih sayang? Ya, ini mungkin. Tapi sebenarnya, perhatian kita itu terbatas. Perhatian kita itu tidak sepenuhnya kepada orangtua. Karena kita banyak aktivitas sehingga terkadang lupa bahkan sekedar nelpon atau sms menanyakan kabar kadang kita mungkin lupa.
Orangtua yang sholih sebenarnya hanya ingin punya anak yang sholih. Anak yang bisa selalu taat kepada Alloh dan senantiasa mengamalkan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Salam. Sehingga dengan kesholihannya itu bisa membawa kepada kebaikan di dunia dan di akhirat. Dan anak yang sholih ini akan membawa kebaikan kepada kedua orangtuanya, karena doa anak yang sholih akan menolong kedua orangtuanya di akhirat kelak.
Namun, ada hadiah terbaik untuk kedua orangtua kita di akhirat kelak. Disampaikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Salam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim, bacalah dengan hatimu “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.”
Subhanalloh, orangtua yang memiliki anak Hafidz Al-Qur’an akan mendapatkan jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia.
Sahabatku, berjuanglah dengan sungguh-sungguh dan selalu bertekad untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Kuatkan azzam, “Saya ingin menjadi Hafidz Al-Qur’an, agar saya bisa memuliakan kedua orangtua di dunia dan akhirat.” Senantiasa istiqomah dalam membaca Al-Qur’an, mempelajari, dan mengamalkannya, serta menghafalkannya. Ikutilah Halaqah Al-Qur’an, agar terus termotivasi untuk mempelajari Al-Qur’an dan senantiasa menajga diri dari kemaksiatan. Mudah-mudahan Alloh menolong kita semua, dan menjadikan kita menjadi anak yang bisa memuliakan kedua orangtua dengan menjadi penghafal Al-Qur’an.
Allohumma bariklana bil Qur’an (Ya Alloh berkahilah kami semua dengan Al-Qur’an)
Wallohu’alam bisshowab.
Ass wr wb mau tanya nie…..Apakah menghafal alqur tidak bisa menghaf sendiri tanpa bimbingan guru..
Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah Firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering diulang-ulang oleh manusia. Oleh Karenanya, seorang penuntut ilmu hendaknya meletakan hafalan Al Qur’an sebagai prioritas utamanya. Berkata Imam Nawawi : “ Hal Pertama (yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu) adalah menghafal Al Quran, karena dia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadits dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Kalau sudah hafal Al Quran jangan sekali- kali menyibukan diri dengan hadits dan fikih atau materi lainnya, karena akan menyebabkan hilangnya sebagian atau bahkan seluruh hafalan Al Quran. “ (Imam Nawawi, Al Majmu’,(Beirut, Dar Al Fikri, 1996) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66))
Menghafal Al Qur’an kepada seorang guru yang ahli dan mapan dalam Al Qur’an adalah sangat diperlukan agar seseorang bisa menghafal dengan baik dan benar. Rosulullah saw sendiri menghafal Al Qur’an dengan Jibril as, dan mengulanginya pada bulan Ramadlan sampai dua kali katam.
Dan menunjang agar bacaan baik, hendaknya hafalan yang ada, kita setorkan kepada orang lain, agar orang tersebut membenarkan jika bacaan kita salah. Kadang, ketika menghafal sendiri sering terjadi kesalahan dalam bacaan kita, karena kita tidak pernah menyetorkan hafalan kita kepada orang lain, sehingga kesalahan itu terus terbawa dalam hafalan kita, dan kita menghafalnya dengan bacaan tersebut bertahun-tahun lamanya tanpa mengetahui bahwa itu salah, sampai orang lain yang mendengarkannya akhirnya memberitahukan kesalahan tersebut.
Jika anda ingin menghafal Alquran sendiri maka perbanyak untuk mendengar kaset-kaset bacaan Al Qur’an murattal dari syekh yang mapan dalam bacaannya.
Daan rajin mengulangi halaman yang sudah kita hafal sesering mungkin.
Menggunakan satu jenis mushaf Al Qur’an dan jangan sekali-kali pindah dari satu jenis mushaf kepada yang lainnya.Karena mata kita akan ikut menghafal apa yang kita lihat.
Mungkin itu yang bisa saya jawab dari pertanyaan anda. Terima kasih telah berkunjung di blog sederhana kami.
Masya Allah😇
Izin share😇
Silakan, dengan senang hati.
Terima kasih telah berkunjung di blog sederhana kami.🙏
Alhamdulillah bersyukur pada Allah SWT.insyaAllah tgl 6 April 2019.anak kami akan di wisuda sebagai Al Hafizd .Kami sedih saat anak kami akan di wisuda kami tidak bisa belikan baju wisuda dan hadir.karena keterbatasan biaya…mohon bagi dermawan yg baca ini kami mohon supaya kami orang tua nya bisa hadiri di acra tersebut..mohon bantuan nya.no rek :704623747500.a/n;Iskandar .Bank CIMB niaga hp: 085273729575.kami sangat berterimakasih jika ada bantuan dari saudara,bapak ,ibu yg dermawan..
Terima kasih atas tulisan komentar yang bapak dan ibu tuliskan. Saya sudah membantu Menyebarkan info ini agar lebih banyak yang membacanya dan ada yang tergerak membantu.
Terima kasih sedia berkunjung di blog sederhana ini.🙏