Akar-Akar Pemikiran Islam Liberal berpusat dari pengaruh pandangan hidup Barat dan peradabannya yang hegemonik dan mendominasi semua bidang kehidupan dewasa ini. Islam Liberal merupakan percampuran antara pemikiran ‘modernisme’ yang berusaha memberikan tafsiran Islam yang sesuai dengan ‘modernity’ dan pemikiran ‘post-modernisme’ yang berusaha melakukan ‘deconstruction’ terhadap segala pemikiran yang sudah mapan (established).
Namun pengaruh pemikiran ‘post-modernism’ lebih nampak. Sehingga upaya untuk merombak (deconstruct) segala yang sudah mapan dalam Islam, merupakan ciri utama pemikiran ini.
Kaitannya dengan al-Quran isu-isu sentral mereka adalah ‘decontstruct’ yang dapat kita lihat pada point-point berikut: (1) al-Quran edisi kritis, yang menjadi agenda mereka untuk mengedit al-Quran yang sudah ada, (2) Hermeuneutika, yang bertujuan merubah orientasi tafsir al-Quran yang selama ini telah menjadi tradisi umat Islam dari masa ke masa, (3) Feminisme (gender equality) yang menuntut persamaan antara laki-laki dan perempuan, menurut mereka perbedaan hukum dalam Islam antara laki-laki dan perempuan tidak adil.
Pemikiran-pemikiran di atas diprakarsai oleh pemikir-pemikir yang banyak menjadi kiblat kalangan Islam Liberal di Indonesia seperti, Arthur Jeffery, Muhammad Arkoun, Nasr Hamid Abu Zaid dan Muhammad Abid al-Jabiri, berikut ini pemikiran mereka.