Jiwa Besar

Mengingatkan saja sikap JIWA BESAR Sahabat Abu Bakar saat dinobatkan menjadi khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad saw.

Abu Bakar berkata:

“Saya, bukanlah yang terbaik diantara kamu sekalian.

Oleh karena itu saya sangat menghargai dan mengharapkan saran dan pertolongan kalian semua. Menyampaikan kebenaran kepada seseorang yang terpilih sebagai penguasa adalah kesetiaan yang sebenar-benarnya;

Sedang menyembunyikan kebenaran adalah suatu kemunafikan. 

Orang yang kuat maupun orang yang lemah adalah sama kedudukannya dan saya akan memperlakukan kalian semua secara adil.

Jika aku bertindak dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, taatilah aku, tetapi jika aku mengabaikan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, tidaklah layak kalian menaatiku.”

Dahsyat !!! PESAN👆sang Khalifah.

1.Tidak Sombong Merasa Terbaik.

Lihat sekarang belum menjadi pemimpin saja sudah merasa terbaik !

 Bersama para pendukungnya merasa “ini yang terbaik”.

Lihat sekarang para pemimpin pejabat negara atau organisasi apapun, ormas apapun, parpol apapun kebanyakan justru merasa “saya terbaik dari kalian” maka selalu memandang “under estimate” kepada orang lain.

2. Menghargai dan Mengharap Pendapat Orang lain,  Nasehat dan Masukan

Ini gambaran orang yang BERJIWA BESAR growth mind set (pikiran terbuka) buka type yang fix mind set (pikiran tertutup merasa paling hebat).

Lihat sekarang nasehat dan masukan dikecam dianggap arogan. Dilabel “Kritikan tajam dan tidak bermoral”.

Padahal Abu Bakar mengatakan “masukan pendapat orang lain adalah PERTOLONGAN bagi pemimpin !! Bahkan itulah KESETIAAN kepada pemimpin !!.

Sekarang ?!

Pemuja pemimpin adalah yang setia !!

3. Tidak ada Dusta, Katakan yang Benar walaupun Pahit dirasakan !!.

Abu Bakar mengatakan MUNAFIK bagi yang DIAM bila ada yang dipendam dalam hati tidak berani mengingatkan ! Apalagi yang hanya memuji muji.

Zaman sekarang ?

Berhadapan dengan para pemimpin hanya pujian pujian terhadap pemimpin.

 Inilah gambaran kemunafikan !!.

4. Keadilan diatas segalanya.

Adil dalam arti semuanya. Orang lemah orang kuat sama sama di dengar itupun salah satu bentuk keadilan.

Bukan harus orang tenar dan kuat yang didengar.

Sekarang ?

Yang didengar hanya orang yang memuji dan orang hebat.

5.Pedoman yang terdahsyat adalah ALQURAN DAN HADIST Selama sesuai dengan pedoman hidup maka harus didengar

Sekarang yang jadi standar adalah Pride sang pemimpin atau organisasi.

Pidato tersebut berisi prinsip-prinsip kekuatan demokratis, dan bukan kekuasaan yang bersifat otokratis.

Semoga para pemimpin pejabat negara,  parpol, ormas, yayasan, organisasi apapun mau  mengingat pesan sang Khalifah.

Post by: Islamic Character Development-ICD

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *