Hari ini Donald Trumph resmi dilantik jadi Presiden US. Rakyat Amerika bergejolak, banyak penentang, banyak tidak suka karena track record Trumph yang kurang baik.
Tapi mau apa lagi. Trumph terpilih secara konstitusional.
Pelantikannya tidak bisa dibatalkan.
Rakyat Amerika baru merasakan, akibat “cueknya” mereka terhadap politik nasional. Partisipasi Pemilu yang rendah, hingga “unwanted person” pun terpilih.
Pelajaran buat kita…jangan cuek sama politik, jangan apriori…jangan termakan oleh statement “Politik itu kotor”, orang-orang baik tidak boleh berpolitik. Jangan campur adukkan politik dan agama. Ulama, ustadz sebaiknya tidak berpolitik. Salah besar !
Orang-orang baik, sholih, santun dan capable harus turun berpolitik. Benahi negeri ini. Benahi kota anda masing-masing. Jika tidak, maka orang-orang jahat, orang-orang tamak dan rakus, para koruptor penjual aset negara, orang-orang bermoral rendah yang akan berkuasa.
Anda mau ???
Pasti tidak!
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (Qs. Ar-Ra’du 13 : 11)
Abu Hurairah ra.Menjelaskan,Rosulullah Saw.Bersabda : Sultan(Raja/presiden) adalah Naungan (wali) Allah yang Ada di bumi. Ia menjadi tempat berlindung bagi orang yang lemah,dan padanya orang teraniaya meminta pertolongan. Barangsiapa Memuliakan Sultan Allah didunia Ini,Pastilah Allah akan Memuliakannya kelak pada hari Kiamat. (HR.Ibnu Najar)
Hadis lain berbunyi:
«السُّلْطَانُ ظِلُّ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ، فَمَنْ أَكْرَمَهُ أَكْرَمَ اللَّهَ، وَمَنْ أَهَانَهُ أَهَانَهُ اللَّهُ».
“Sultan (pemerintah) adalah naungan Allah di muka bumi. Maka, barangsiapa yang memuliakannya, maka Allah akan memuliakannya. Dan barangsiapa yang menghinanya, maka Allah akan menghinanya.”
Hadis ini adalah berbentuk majazi, iaitu sebagaimana bayang-bayang melindungi manusia daripada panas terik matahari, maka begitu juga pemerintah yang ditanggungjawabkan oleh Allah SWT untuk melindungi manusia daripada perkara yang boleh menyakiti dan menyukarkan mereka.
Maksud ‘memuliakan mereka’ ialah dengan cara mentaati mereka dan tidak keluar memberontak untuk menentang mereka. Manakala sebaliknya, maksud ‘menghina mereka’ ialah dengan tidak mentaati mereka dan keluar memberontak untuk menentang mereka tanpa sebarang hak.
Sebenarnya terdapat perselisihan ulama tentang status hadis di atas kerana ia dinilai sahih atau hasan oleh sebahagian ulama; dan dinilai daif oleh sebahagian ulama yang lain.
Pemimpin yang disukai Allah swt adalah pemimpin yang adil, bijaksana, melindungi, membela yang lemah dan teraniaya.
Mari terlibat dalam setiap proses perubahan negeri ini ke arah lebih baik !!!