Nadham Mustalats Quthrub dalam Bahasa Arab | مثلث قطرب في اللغة العرية

Di antara mereka yang paling terkenal adalah Quthrub. Beliau merupakan salah satu murid dari Sibawaih. Dari karya beliau inilah terkenal istilah “Mutsalats Quthrub” atau "Triplet Quthrub" yaitu tiga kata benda yang hanya berbeda dalam satu vokal pendek. Kata-kata ini memiliki bentuk tertulis yang sama ketika tanda harakat hilang, tetapi memiliki arti / pengucapan yang berbeda.

Di dalam bahasa arab, terdapat fenomena yang unik di mana sebuah kata dengan jumlah dan susunan huruf yang sama dapat memiliki makna yang berbeda jika salah satu huruf saja harakatnya berbeda. Ilmu bahasa menyebutnya Paronym atau Paronim yaitu kata yang bentuknya sama dengan kata seasal.

Misalnya untuk huruf ر (ra’), ش (syin) dan ا (alif). Jika ketiga huruf ini disusun menjadi رشا namun dibaca.

  • رَشا (rasyaa) = kijang/rusa
  • رِشا (risyaa) = tali
  • رُشا (rusyaa) = sogok/suap

Maka masing-masing memiliki makna yang berbeda.

Contoh lainnya huruf برّ (brr) bisa dibaca dalam tiga bentuk kata berbeda.

  • [barr] بَرّ berarti tanah yang kering
  • [birr] بِرّ: berarti berbuat baik
  • [burr] بُرّ berarti gandum

Fenomena ini menggelitik para pakar bahasa untuk mengumpulkan kata-kata yang demikian itu ke dalam sebuah karya sastra.

Di antara mereka yang paling terkenal adalah Quthrub. Beliau merupakan salah satu murid dari Sibawaih. Dari karya beliau inilah terkenal istilah “Mutsalats Quthrub” atau “Triplet Quthrub” yaitu tiga kata benda yang hanya berbeda dalam satu vokal pendek. Kata-kata ini memiliki bentuk tertulis yang sama ketika tanda harakat hilang, tetapi memiliki arti / pengucapan yang berbeda.

Quthrub mengumpulkan dalam bukunya kata-kata yang tersusun dari tiga huruf yang mempunyai 3 harakat dan berbeda-beda maknanya. Beliau kumpulkan dalam bentuk natsr (paragraf) bukan nadham (puisi). Bukunya kecil tapi sarat dengan ilmu, beliau lah yang memberi jalan kepada orang-orang setelahnya untuk meneruskan pekerjaan beliau.

Syaikh Syarafuddin Al-Andalusi ketika men-syarh kitab Mutsalats Quthrub menyebutkan bawah awalnya buku ini belaiu tulis dalam bentuk paragraf, kemudian ketika beliau berjalan ke kota Albahansa bertemu dengan Abu Bakar Al-Warraq yang menyempurnakannya.

Baca juga:   Kesalahan Umum Penulisan HUT/ Milad Lembaga dan Instansi dan Penulisan Dirgahayu Indonesia

Quthrub lahir di Bashrah, ketika dewasa dia mulaia belajar Bahasa Arab dari ahlia bahasa di zamannya, orang pertama yang menjadi gurunya adalah Sibawaih dan menjadi gurunya yang paling lama, selanjutnya dia belajar dari Isa bin Umar Ats-Tsaqafi dan Yunus bin Habib.

Menurut ahli bahasa Ibnu Duraid dan Tsa’lab kata Quthrub berarti hewan kecil yang banyak bergerak. Abu Ali atau Quthrub adalah orang pertama yang membuat mutsalats dalam bahasa arab yang kemudian dikenal dengan mutsalats quthrub, yang banyak diikuti oleh  Al-Bathlayusi, Al-Khatib dan Al-Balnasi. 

Quthrub mengajar anak Abu Dulaf Al-Qasim bin Isa, beliau condong kepada faham Muktazilah karena beliau lahir dari keluarga berfaham Muktazilah, maka ketika beliau menulis tafsir, beliau enggan untuk memperkenalkannya ke khalayak umum karena takut dari tanggapan jelek masyarakat umum.

Quthrub menyelisihi beberapa ahli nahwu dalam hal tujuan dari I’rab, menurut dia alif, wawu dan ya’ dalam mustanna dan jama’ sama dengan kedudukan fathah, kasrah dan dhammah dalam i’rab.

Kitab ini telah disyarh oleh Dhiyauddin AbulIzz Al-Mughits bin Alawi Al-Baghdadi Al-Lughawi Al-Hanbali yang wafat pada tahun 583 H. 

Kesibukannya selain mengarang dan menulis buku adalah menjadi guru dari Amir Abu Dalf Al-Ajli. Ia juga orang pertama yang menulis risalah tentang fi’il-fi’il mabni. Quthrub wafat di Baghdad pada tahun 206 H.

Syaikh Ukasyah dan Aisyah Lawal Membacakan Mustalats Quthrub

Mustsalats Quthrub sangat merdu dan indah ketika dibacakan. Salah satu bukti bahwa keindahan bahasa Arab dimana berubahnya harakat merubah sepenuhnya makna kalimat tersebut.

Di antara bacaan paling poluer saat ini adalah bacaan Mutsalats Quthrub dari Syaikh Ukasyah dan Aisyah Lawal yang saya dapatkan dari Al-Hirz Institute. Syaikh Ukasyah, beliau yang mendidik Hamzah yang dulu menang juara 2 pas lomba Al-Qur’an di Dubai dan ust Abdurrohim juara 4.

Baca juga:   Biografi Ibnu Jarir at-Thabari dan Tafsir Jami’ Al-Bayan Án Ta’wil Aayaa Al-Quran

Mendengar bacaan keduanya sangat terharu karena suaranya Syaikh Ukasyah indah lebih lagi suara Aisyah, sangat merdu. Masya Allah.

bacaan Mustalath Quthrub dari Syaikh Ukasyah

Videonya cukup interaktif karena ada tulisan dan gambarnya.

Dan berikut video dari bacaan Aisyah Lawal.

Sebelah kanan Syaikh Ukasyah dan sebelah kiri ayahnya Aisyah.

Nadm Mutsalats Qutbrub dapat diunduh di tautan ini. Dan nadm yang dibaca Aisyah di tautan ini.

Buah karya Quthrub lainnya adalah kitab Al-Firq, Al-Azminah dan Al-Adhdaad.

Syaikh Sa’id Al-Kamily dalam salah satu kajiannya menyampaikan pentingnya Quthrub bagi seorang pelajar dan memberikan contoh dari salah satu nadm Quthrub.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *