Serial Drama Khaybar, Serial Timur Tengah Yang Mengupas Hakikat Yahudi

بالصور-كواليس-تصوير-المسلسل-الرمضاني-التاريخي-خيبر-484476Akhir-akhir ini masyarakat kita mulai tertarik dengan film-film yang bermuatan agama atau yang lebih sering disebut dengan film religi. Apalagi bila datang bulan Ramadhan dan Syawal, seakan jamur yang muncul di musim hujan, hampir bisa kita jumpai di berbagai stasiun televisi menayangkan film yang bertemakan religi dengan alur cerita yang bervariasi. Film religi menjadi booming seiring dengan kebutuhan sebagian umat Islam akan siraman penyejuk rohani yang mulai kering akibat tayangan-tayangan yang tidak mendidik.

Ramainya tayangan religius di televisi adalah tren yang tidak akan pernah berakhir. Inilah salah satu ciri kebangkitan Islam, yang ditandai dengan kesadaran kaum muslimin, Islam sebagai solusi hidupnya. Sayang, tumbuhnya budaya ikut-ikutan menjadikan tayangan islami mengalami degradasi. Banyak tayangan yang mengatas namakan religius sebenarnya bukan. Kalau satu tayangan berhasil, semua ikut membuat yang sama, akibatnya rakyat menjadi jenuh, jengkel melihat tayangan yang berbau mistik, tapi dibilang religius.

Seharusnya film yang masuk dalam kategori Islami adalah yang memberikan solusi Islam dari awal sampai akhir. Saat ini, kebanyakan film berorientasi  pada pasar dan kegemaran masyarakat. Misalnya, cerita penjahat digambarkan kejahatannya, pada saat insaf hanya digambarkan beberapa menit saja sebelum film itu usai.

Kalau boleh disebut, diantara film Islami Indonesia yang menuai sukses dan pengerjaannya berdasarkan syariat Islam adalah film Fatahillah karya sutradara terkemuka Chairul Umam yang berkisah tentang kepahlawanan penyebaran Islam di Batavia. Kedua film Ketika Cinta Bertasbih yang pengerjaannya langsung oleh Kang Abik atau HabiburrahmanAs-Sirazi, dan lebih layak disebut islami dari film Ayat-Ayat Cinta sebelumnya yang penuh kerancuan yang bisa pembaca temukan sendiri.

Setelah mencermati perfilman di Indonesia, mari sekarang kita melirik serial drama islami dari Timur Tengah. Seakan sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap Ramadhan produser film Timur Tengah membuat serial islami selama Ramadhan, seperti yang sudah-sudah beberapa tahun ini adalah serial Khalid bin Walid, Yusuf As-Shiddiq, Omar bin Khatab dan di tahun ini serial drama berjudul Khaybartentang peperangan pada masa Rasulullah saw dengan Yahudi.

Baca juga:   Mengambil Hikmah dari Habbatus Sauda'

Serial ini sangat menarik karena menampilkan sejarah permulaan Islam, permusuhan Yahudi kepada dakwah Islam, bagaimana mereka menyalakan fitnah antara kaum Muhajirin dan Anshar dan memusuhi Nabi Muhammad saw.

Film ini dibuat oleh Perusahaan Ico Media Mesir, sebagai produser Muhammad Aziziyah, penulis skenario YusriAl-Jundi dan pengarah musik adalah WalidAl-Hasyim. Para bintangnya berasal dari lima negara Arab yaitu Mesir, Urdun, Iraq, Suriah dan Qatar di antaranya AimanZaidan, Muhammad Al-Qabbani, JawadAs-Syakarji, Ubair Isa, Ahmad Mahir, SalafahMa’mar, SamihAs-Sarithi, Jamil Barahimah, MihyarKhadhur, QamarKhalaf, Sina’ Syafi’ dan WesamAlbarikhi.

Perang Khaibar terjadi 20 hari setelah perjanjian Hudaibiyah, pasukan Islam hanya berjumlah 1400 sahabat pernah bersama beliau di Hudaibiyah. Telah diketahui bahwa sepulang mereka dari Hudaibiyah, Allah swt menurunkan ayat sebagai janji kemenangan dari-Nya dan perintah untuk memerangi Yahudi di Khaibar dalam firman-Nya : “Allah menjanjikan kepada jam harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Fath: 20)

Ahli Tafsir mengatakan bahwa Allah swt menjanjikan harta rampasan (ghanimah) yang banyak kepada kamu muslimin, sebagai pendahuluan adalah harta rampasan yang mereka peroleh pada perang Khaibar, merekalah yang nantinya akan mendapat jatah ghanimah. Adapun orang-orang badui dan munafik tatkala mereka mengetahui para sahabat akan menang dan mendapat harta rampasan perang, maka mereka mau ikut dalam peperangan tersebut supaya mendapatkan bagian dari ghanimah, maka Allah swt berfirman: “Orang-orang Badui yang tinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, “Biarkan kami, niscaya kami mengikuti kamu.”. Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya. Mereka mengatakan, “Sebenarnya kamu dengki dengan kami.” Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali”. (QS. Alfath: 15)

Baca juga:   Adab Pelajar Ilmu Hadits

Demikian itu karena Allah swt telah mengkhususkan rampasan perang Khaibar sebagai balasan jihad, kesabaran dan keikhlasan para sahabat yang ikut di Hudaibiyah saja.

Pasukan Islam dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib yang sedang sakit mata lalu diobati oleh Nabi Muhammad saw dengan ludah beliau dan sembuh seketika seakan-akan tidak pernah merasakan sakit. Nabi saw menyerahkan bendera perang pada Ali dan berwasiat kepadanya: “Ajaklah mereka kepada Islam sebelum engkau memerangi mereka. Sebab, demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah seorang di antara mereka lewat tanganmu maka sungguh itu lebih baik bagimu dari pada unta merah (harta bangsa Arab yang paling mewah kala itu).” (HR. Muslim)

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa khaibar di antaranya bahwa sepanjang sejarah dan sejak masa Nabi saw bahkan sampai sekarang, Yahudi selalumemusuhi umat Islam dan mengkhianati setiap perjanjian yang mereka buat, merekalah yang telah membunuh para rasul dan nabi lantaran kekufuran dan kedengkian mereka.

Satu hal yang menarik dari serial ini bahwa produser menjauhi hal-hal yang tidak sesuai syariat seperti munculnya para Sahabat terutama khulafa’ Rasyidin seperti dalam serial Omar bin Khatab. Sahabat yang ada hanya Nuaim bin Mas’udyang diperankan Muhammad Qabbani, Nuaim adalah seorang sahabat dari Bani Gathafan yang menyembunyikan keislamannya dari orang musyrik, Bani Gathafan dan orang Yahudi. Sehingga dia bisa leluasa bergerak membantu pasukan islam menyingkap rencana-rencana musyrikin-yahudi memerangi umat Islam.YusriAl-Gindi pun berusaha agar serial ini sesuai dengan detil-detil sejarah sampai tidak ada orang yang mengkritik atau mencela adegan dalam serial ini.

Demikian ulasan kami tentang serial drama Khaybarsemoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian sebagai alternatif tontonan di bulan Ramadhan ini. Tentang khaybar juga pernah saya tweet di akun twitter saya di @ibnuhanbal, silahkan di follow ya.:)

Baca juga:   Berinteraksi Dengan Al Qur'an

Berikut ini video trailernya:

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=IjcSCXGieI8]

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *