Tafsir Surat Al-Fatihah ayat 1-7, Keutamaan Basmalah

alfatihah

Asbabun Nuzul

Surat Al Fatihah turun di kota Makkah dan termasuk surat Makiyyah, surat ini mencakup semua makna Al-Quran, Al Fatihah termasuk salah satu rukun dalam shalat yang harus dibaca dan shalat tidak akan sah tanpa membaca surat ini. Surat Al Fatihah adalah surat pertama yang turun secara sempurna. (Al Lubab fi Tafsiril Isti’adzah, wal Basmalah wa Fatihatul Kitab oleh Dr. Sulaiman bin Ibrahim Al Lahim: 177)

 Intisari Tafsir

Dalam memaknai lafadz basmalah para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa makna basmalah adalah aku memulai bacaanku dengan basmalah atau permulaan bacaanku adalah dengan basmalah, dan makna yang banyak disepakati oleh ulama adalah aku memulai berkat pertolongan, taufiq dan berkah Allah swt. Lewat basmalah Allah mendidik  hamba-Nya agar selalu mengingat nama-Nya dan mendapat keberkahan dari-Nya. (At-Tashil li Takwilit Tanzil oleh Musthafa Al Adawi: 1: 17)

Dalam basmalah terkandung dua sifat Allah yang agung yaitu ar-rahman dan ar-rahim yang keduanya menunjuk pada keluasan dan keagungan rahmat Allah swt, sebagaimana firman Allah: “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu”. (QS Al A’raf: 156).

Kata Rahman menunjukkan rahmat Allah yang diberikan secara umum untuk semua makhluk-Nya, baik orang yang beriman, kafir, tumbuhan dan binatang.

Dan kata Rahim hanya dikhususkan bagi orang yang beriman saja di dunia, seperti hidayah dan jalan yang lurus dan di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga dan terjaga dari api neraka jahanam. Allah senantiasa bersifat rahmat yang menyebabkan Allah swt selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

Lafadz basmalah mempunyai kedudukan yang agung, hendakya setiap muslim senantiasa mengaplikasikan basmalah dalam setiap aktifitasnya agar dengan basmalah tersebut Allah akan menurunkan rahmat, berkah, pertolongan dan kemudahan atas apa yang sedang dan akan kita usahakan.

Tiap-tiap pekerjaan yang baik hendaknya dimulai dengan menyebut nama Allah seperti makan, minum, menyembelih binatang untuk dimakan dan sebagainya. (Al Lubab fi Tafsiril Isti’adzah, wal Basmalah wa Fatihatul Kitab oleh Dr. Sulaiman bin Ibrahim Al Lahim: 126)

Hadits

Dari Jabir r.a. dari Nabi saw. bersabda:

“Jika malam sudah datang -atau sabda Beliau, malam sudah gelap,- maka tahanlah bayi-bayi kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika telah berlalu beberapa waktu dari waktu ‘isya’, bolehlah kalian biarkan mereka, tutuplah pintu rumah dan sebutlah nama Allah, padamkanlah lampu-lampu kalian dan sebutlah nama Allah, tutuplah tempat minum serta tutup pula bejana (tempat makanan) kalian, sebutlah nama Allah walaupun kalian hanya sekedar melintangkan sesuatu di atasnya”. (HR. Bukhari no. 3038)

Panduan Amal

Cara mengaplikasikan basmalah dalam setiap aktivitas

  1. Membaca basmalah setiap memulai perkara agama atau duniawi agar mendapat berkah dan pertolongan.
  2. Menetapkan dalam hati bahwa yang berhak untuk disembah dan diibadahi hanyalah Allah semata
  3. Mengenal nikmat, keutamaan dan kebaikan yang telah Allah berikan untuk kita semua.
  4. Meminta pertolongan hanya kepada Allah dan bukan kepada selain-Nya
  5. Mengetahui bahwa dengan menyebut nama Allah, ia akan ditolong, diberkahi dan jauh dari godaan syaithan.
  6. Membaca basmalah dalam keadaan-keadaan yang disyariatkan seperti ketika wudhu, naik kendaraan, menyembelih hewan sembelihan, sebelum makan, jima’ dan ketika waktu pagi dan sore.

Khazanah Pengetahuan

Dalam setiap aktivitas, kita disunnahkan untuk memulainya dengan basmalah agar mendapat pertolongan dan berkah atas apa yang akan kita usahakan dan untuk menyelisihi kebiasaan orang kafir yang biasa memulai pekerjaan dengan menyebut nama-nama tuhan mereka. Maka tidak aneh kalau ada sebagian ulama menyebut lafadz basmalah itu mencakup semua sisi-sisi syariat karena bisa jadi keberkahan dari amal yang dikerjakan akan hilang lantaran tidak memulainya dengan basmalah.

Ali bin Abi Thalib ra menjelaskan fadhilah basmalah, bahwa ((Bismillah)): penyembuh setiap penyakit dan penolong setiap obat ((Ar-Rahman)): penolong dan pembela bagi siapa saja yang mengimani-Nya, nama yang belum pernah diberikan selain Dia dan ((Ar-Rahiim)): penolong dan pembela kepada siapa yang bertaubat, beriman dan beramal shalih. (Tafsir Al-Muniir Lizzuhaili: 1: 48)

Doa Ma’tsur

Dari Utsman bin ‘Affan r.a. berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah seorang hamba setiap pagi dan sore hari mengucapkan;

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

(Dengan menyebutkan nama Allah yang tidak ada sesuatupun dengan menyebut namaNya yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha mengetahui) sebanyak tiga kali melainkan ia tidak akan diganggu oleh sesuatu pun.” (HR. Tirmidzi no 3310)

 

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *