Allah swt berfirman:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”. (Qs. Ibrahim [14]: 40)
Rasulullah Saw menghidupkan sejarah hidup beliau dengan doa Nabi Ibrahim as di dalam Al-Quran di atas.
Rasulullah saw senantiasa memiliki keterkaitan dengan masjid. Beliau menjadikan keterkaitan hatinya dengan masjid sebagai suatu harapan dan kenikmatan. Bagi beliau, hidup ini tak lain hanyalah penantian menanti waktu shalat.
Ayat di atas juga menunjukkan bahwa menanamkan kebiasaan menegakkan hak hak Allah kepada anak merupakan suatu keuntungan yang sangat besar. Dan salah satu tanda keimanan di hati seorang muslim adalah menjadikan keturunan shalih dan shalihah sebagai dambaan dan cita citanya.
Demikianlah contoh para Nabi, mereka mendoakan kepada keturunan sesuatu yang sangat tinggi dan lebih fokus kepada urusan aqidah. Sementara ada sebagian orang yang mendoakan kekayaan dan kepemimpinan untuk keturunannya.
Rasulullah saw menjadikan posisi shalat berubah dari anggapa sebagai beban yang diiringi keluh dan kesah, menjadi kebahagiaan yang akan membuat hati menjadi tenteram. Maka tidak heran ketika beliau bersabda kepada sahabat Bilal bin Rabah; “Istirahatkan aku dengan Shalat” atau perkataan beliau yang lain; “Buah hatiku adalah Shalat”.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa jika Nabi Muhammad Saw memasuki masjid, maka beliau akan berkata:
أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A-UUDZUBILLAHIL ADHIIM WA BIWAJHIHIL KARIIM WA SULTHAANIHIL QADIIM MINAS SYAITHAANIR RAJIIM
“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung dan kepada wajah-Nya yang Mulia serta kekusaan-Nya yang Abadi, dari godaan syaithan yang terkutuk”.
Dan disebbutkan, jika seorang muslim membaca doa tersebut, maka setan akan mengatakan: “Dia terlindung dariku sepanjang hari”. (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan Nasa’i)
Dalam riwayat lain disebutkan jika Rasulullah ingin masuk masjid, beliau memuji dan menyebut nama Allah Swt sambil mengucapkan:
اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
ALLAHUMMAFTAHLII ABWAABA RAHMATIKA
“Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu”
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA MIN FADHLIKA
“Ya Allah, aku memohon keutamaan dari-Mu” (HR. Al-Baihaqi)
Silakan
Dengan senang hati.
Dan terima kasih sudah berkunjung.