Juri Sayembara Ilmiah Bangkit Mentawai

Pendidikan di Indonesia merupakan permasalahan yang serius hal ini dikarenakan banyaknya daerah-daerah dan pulau-pulau yang kurang terpantau oleh pemerintah, sehingga terjadi ketidakseimbangan dari pendidikan yang berada di kota dan daerah yang kurang terpantau atau yang lebih sering dikatakan sebagai daerah tertinggal.

Penetapan daerah tertinggal dilakukan berdasarkan usulan menteri dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah. Sebanyak 122 daerah ditetapkan oleh pemeriintah sebagai daerah tertinggal dan salah satunya adalah daerah kepulauan Mentawai.

Penetapan ini terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015–2019. Menurut perpres ini, pemerintah menetapkan daerah tertinggal setiap lima tahun sekali secara nasional berdasarkan kriteria, indikator, dan sub-indikator ketertinggalan daerah.

Guna mengatasi permasalahan karena tidak meratanya pendidikan di Indonesia maka perlu perhatian khusus dan perbaikan pendidikan di daerah terbelakang, terdepan dan tertinggal. Selain itu juga diperlukan motivasi jiwa bagi masyarakat di Pedalaman agar mereka mau bangkit dari keterpurukan mereka. Sesuai lagu Indonesia raya “Bangunlan Jiwanya Bangunlah Badannya” bahwa pembangunan mental lebih diutamakan dari pembangunan fisik.

Maka Aksi Peduli Bangsa mengadakan Seminar Nasional tentang ‘Membentuk karakter leadership dan Entrepreneurship‘ untuk mahasiswa Mentawai secara khusus dan seluruh mahasiswa Indonesia secara umum di STKIP Sumbar bertepatan dengan 28 oktober, hari sumpah pemuda.

Narasumber seminar adalah leader dan entrepreneur handal di bidangnya yaitu:

  1. Bapak Hilmi Panigoro, CEO dari Medco Group, perusahaan minyak terbesar di Indonesia.
  2. Brigjen TNI Mirza Agus, Danrem di Kota Padang.
  3. Tito Dipokusumo, narasumber dari Indosat
  4. Arifin Jayadiningrat, motivator dan ketua Aksi Peduli Bangsa.

Menurut KBBI, Sayembara adalah perlombaan karang mengarang dan sebagainya dengan memperebutkan hadiah. Sayembara biasanya memerlukan keterlibatan penyelenggara dalam menentukan pemenang melalui serangkaian pengujian dan kriteria yang harus dipenuhi oleh peserta sayembara.

Baca juga:   Nama Kecil Saya Semeru

Sayembara Karya Ilmiah Bangkit Mentawai ini ditujukan khusus kepada mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Mentawai dan sedang belajar/kuliah. Mereka membentuk 1 kelompok yang terdiri dari 5 orang dan membuat karya ilmiah yang dapat menjawab pertanyaan ini.

  1. Apa faktor penyebab keterbelakangan Mentawai dibanding daerah lain di Indonesia?
  2. Sebutkan kelebihan yang dimiliki daerah Mentawai dibandingkan daerah lain dan bagaimana anda mengembangkan kelebihan tersebut? Jelaskan program anda secara detail.
  3. Bagaimana peran serta anda sebagai generasi muda penerus Mentawai? Bentuk pengabdian seperti apa yang anda sumbangkan ke Mentawai?

Meskipun jumlah pendaftar sayembara dan yang ikut ujian belum sesuai namun mereka yang ikut adalah pemuda terbaik Mentawai karena mau membawa perubahan untuk daerahnya sendiri.

Saya membersamai tiga penguji lain dari APB yaitu Bapak Arifin Jayadiningrat dan ibu Rina Respati kemudian satu perwakilan dari PT. Semen Padang.

Sayembara dilakukan sebelum seminar di atas dan pemenang juara sayembara nomer 1-3 mendapatkan hadiah dan uang pembinaan dari Aksi Peduli Bangsa.

https://www.instagram.com/p/BpHnIlghHtU/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=q6yyn4r02te6
Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *