Resensi Serial Film Sultan Abdul Hamid II

3 Maret 1924 merupakan tanggal penting dalam perjalanan sejarah Islam. Pada saat itu, secara resmi Khilafah Islamiyah dibubarkan oleh Kamal At-Taturk, keturunan Yahudi dan agen Inggris.

Sejak saat itu umat Islam tidak lagi memiliki institusi politik yang menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam tercerai berai menjadi lebih dari 50 negara yang membuat umat Islam lemah.

Satu figur hebat yang dimiliki umat Islam kala itu adalah Sultan Abdul Hamid II. Demi mengingat peran beliau dan agar umat Islam mengetahui kejadian dikala itu. Sebuah TV Turki menayangkan perjalalan hidup khalifah terakhir Utsmani ini.

Serial ini berkisah tentang perjalanan hidup Khalifah Abdul Hamid II semenjak kelahiran sampai wafatnya dari tahun 1842 sampai 1918 dan lebih fokus lagi pada masa pemerintahannya selama 33 tahun dari tahun 1876 sampai 1909.

Beberapa bagian menarik dalam serial ini adalah:

  • Ketika menayangkan bagaimana kekuatan dunia waktu itu saling bekerjasama untuk menghancurkan khalifah utsmani dan bagaimana taktik dan kecerdasan khalifah menjaga persatuan khilafah dari perpecahan.
  • Bagaimana peran sultan ketika konspirasi negara negara asing berencana menghancurkan khilafah dan detik peristiwa penting waktu itu.
  • Separatisme yang dihembuskan negara barat dengan isu nasionalisme yang mengakibatkan beberapa negara Balkan memisahkan dari khilafah Turki.
  • Kongres pertama Zionis
  • Kekuatan Zionis Dunia dan Freemasonry yang meminta khakifah menjual tanah Palestina dab mendirikan komunitas Yahudi disana dan bagainana peran beliau menjaga Palestina sampai akhir.
  • Perlawanan organisasi dalam negeri yang didukung negara negara asing.
  • Pesan yang ingin disampaikan serial ini adalah berjuang sampai akhir.

Peran Khalifah dimainkan oleh aktor terkenal dari Turki bernama Bulent Inal (sepertinya saya salah menulis namanya 🙏) yang sebelumnya sukses di film ‘sanawat addhiya’, ‘ramadhan attatari’ dan ‘alhubb wal kibriya”.

Yusuf Esenkal, produser film ini mengatakan bahwa mencari pemain utama Sultan sangat susah, meski demikian pihaknya memang sudah lama meminta Inal sebagai pemeran sultan.

Beliau menyebutkan tentang pentingnya serial ini, “If you are filming a historical TV series and feature real characters, you cannot drift away from reality. And if you are not intending to film a documentary, you need to include elements of drama and a little bit of fiction, as well. However, the more you stick to the history, the better.”

Necip Fazıl Kısakürek, dosen di Universitas Ankara menyatakan bahwa untuk memahami politik Turki maka menurutnya penting sekali mempelajari Abdul Hamid II, dia terkenal dengan perkataannya, “Understanding Abdülhamid is the key to understanding everything” (“Abdülhamid’i anlamak herşeyi anlamak demek olacaktır”). Sehingga sikap seseorang terhadap almarhum Sultan Utsmaniyah adalah faktor penentu dalam orientasi politik dan keagamaan individu tersebut.

September 2016, pada acara simposium mengenang hari lahir Sultan Abdul Hamid, Ismail Kahraman, senior dari partai AKP menyebutkan Abdul Hamid sebagai kompas masa depan Turki. “as a mariner’s compass [for Turkey] to give us direction and enlighten our future.”

Recep Tayyip Erdogan menunjukkan kesamaan antara kebijakannya dengan kebijaka pada masa Sultan Abdulhamid II pada pergantian abad ke-20. Sebagaimana dia ungkapkan ketika peluncuran serial Payitaht — Abdulhamid, sebuah serial TV populer yang mengisahkan cerita Sultan pada masa lalu di atas takhta, Erdogan menyatakan bahwa “skema yang sama dilakukan hari ini dengan cara yang persis sama. Barat bergerak melawan kita adalah sama. Hanya era dan para aktor yang berbeda.”

Baca juga:   Memahami Metode Tafsir Yang Benar

Cengiz Çandar dalam bukunya yang terbit tahun 2020 berjudul ‘Turkey’s Mission Impossible: War and Peace with the Kurds‘ menyebut bahwa tidak ada perdebatan mengenai pengaruh Abdulhamid II pada Tayyib Erdogan, Abdulhamid telah dihormati oleh setiap orang di Turki. Dia disebut oleh mereka “Ulu Hakan” (Kaisar Agung). Gelar tersebut diberikan oleh Necip Fazil Kisakurek (1904-1983), seorang sastrawan dan seorang ideolog Islamis-nasionalis. Pengabdian Kisakurek membuatnya sukses sebagai “Ustad” (Guru) dan dia diakui sebagai sumber inspirasi ideologis utama bagi Erdogan.

Penulis menekankan lagi bahwa inspirasi Erdogan bukanlah Necmettin Erbakan tetapi Kisakurek. Hal ini pernah dikonfirmasi oleh the Economist Turki tentang pertanyaan siapakah orang yang mempengaruhi dan menginspirasinya, dijawab oleh Erdogan, Necip Fazil Kisakurek.

Menurut Eldem, Necip Fazil Kisakurek adalah advokat yang mengangkat nama Abdul Hamid dan disebut sebagai Ulu Hakan Abdul Hamid (Kaisar Agung Abdul Hamid) yang terbit pada tahun 1965.

Ini beberapa hal yang saya dapatkan terkait filosofi pembuatan film ini. Adapun dalam serialnya, diawal penayangan di youtube serial ini mendapatkan atensi sangat besar dari masyarakat Arab dan ditonton lebih dari 96 ribu penonton.

Serial ini seakan memberikan semangat dan harapan kebangkitan Islam yang lebih dekat dengan masa kita daripada serial Ertugrul. Para aktor memainkan representasi yang baik dan mempertahankan batas-batas peristiwa sejarah, jika ada beberapa kesalahan, tertutupi dengan kelebihan lain dari sisi produksi, dekorasi, kostum. Dialog dan koreksi salah paham tentang muslim dan mengangkat martabat mereka sebagai pembela perdamaian dunia.

Serial film yang luar biasa. Serial ini dengan sangat baik menunjukkan sisi patriotisme dan cinta yang dimiliki Sultan AbdulHamid untuk umat Islam dan bangsanya! Serial ini pun layak diperhatikan bagi setiap Muslim untuk memahami wajah sebenarnya dari barat, Yahudi dan konspirasi mereka.

3 Kesalahan di Serial Sultan Abdul Hamid

Awal bulan Maret kemarin salah satu perusahaan Film di Turki telah menayangkan beberapa serial perjalanan hidup Sultan Abdul Hamid II yang menjadi khalifah terakhir khilafah Usmani yang berakhir pada tahun 1924 M.

Menyimak perjalanan hidup khalifah Usmani lewat film bisa menjadi cara lain belajar sejarah, terutama bagi orang yang merasakan lebih mudah belajar secara visual atau melihat daripada membaca atau text book.

Serial ini mengisahkan kehidupan Sultan Abdul Hamid terutama ketika beliau menjabat sebagai khalifah selama 33 tahun dari 1876-1909 M. Juga menceritakan bagaimana kekuatan dunia menginginkan kehancuran khilafah dan bagaimana peran Sultan Abdul Hamid menjaga persatuan khilafah.

Turkpress beberapa hari yang lalu menyebutkan kritik dari ahli sejarah Turki bernama ‘Qadir Mish Ughlu’ – mohon maaf kalaua salah menuliskan nama- terhadap serial Sultan Abdul Hamid II.

  • Mereka tidak memakai jas sama sekali, tetapi mengenakan mantel atas yang sampai ke bangian lutut.
  • Khalifah tidak pernah mengizinkan seseorang masuk ke kantornya kemudian dalam posisi duduk, tetapi terus berdiri untuk menghormati seorang khalifah. Beliau menambahkan bahwa pegiat serial ini kurang memahami adab adab kerajaan, sementara khalifah sangat menjaga dan menganggap penting hal ini.
  • Seorang khalifah memiliki dua sifat, dia sebagai seorang khalifah umat Islam dan sebagai seorang Sultan. Sifat sebagai seorang khalifah lebih tinggi daripada Sultan.
Baca juga:   Tafsir Pada Masa Sahabat

Demikian beberapa hal tentang kesalahan dalam Serial Sultan Abdul Hamid II ternyata kesalahan ini tidak banyak dan hanya berkenaan dengan adab, tatacara pakaian dan sopan santun dalam kerajaan.

Selman Kayabaşı / Concept Consultant of Payitaht Abdulhamid Series mengatakan “Dalam acara temu bicata dengan para pemirsa Payitaht-Abdul Hamid bahwa Skenario kami tidak lepas dari kesalahan, dan kami selalu mencoba untuk mereview kembali dengan meminta bantuan para ahli sejarah dan ilmuan.

Sejak serial ini mulai tayang, mulai banyak muncul buku buku tentang Abdul Hamid dan banyak saudara kita yang mencari informasi tentang Sultan Abdul Hamid II dan keluarganya di media web. Ketertarikan ini juga ada di Macedonia, Tunisia dan Bosnia Herzegovina”. (trdergisi.com)

Serial Payotaht Abdulhami menghubungkan penonton secara Global

Banyak orang di Timur Tengah dan negara-negara Turki memiliki minat khusus pada sejarah Utsmaniyah.

Kedua setelah AS dalam distribusi TV di seluruh dunia, Turki telah membuat prestasi luar biasa dalam ekspor dan pemirsa internasional.

Produser Turki mengatakan bahwa apa yang menarik penonton Turki juga cenderung menarik penonton internasional dan fokus mereka adalah terus meningkatkan standar sejak serial TV terkenal Turki Muhteşem Yüzyil (Abad Magnificent), Resurrection: Ertuğrul (Diriliş Ertuğrul) dan Filinta.

Film Serial Payitaht Abdülhamid Berakhir

Payitaht: Abdülhamid atau The Last Emperor dalam bahasa Inggris, adalah sebuah seri drama televisi sejarah Turki yang menampilkan Bülent İnal sebagai pemeran Khalifah. Serial ini mengisahkan peristiwa sejarah pada masa pemerintahan Sultan Utsmaniyah ke-34, Abdul Hamid II. Episode pertama dimulai pada 24 Februari 2017 dan episode terakhir berakhir pada 4 Juni 2021 dengan total espisode 154 episode.

Alhamdulillah, dengan penuh kesuksesan akhirnya penayangan film serial Payitaht Abdülhamid berakhir dengan penyelesaian dan keberhasilan proyek yang sangat mengesankan. Ini tidak kurang dan tidak lebih karena usaha gigih dari para pembuat film selama empat tahun ini.

Terima kasih kepada seluruh pembuat film serial Payitaht Abdülhamid atas kontribusinya mengungkangkan banyak hal diluar tirai Sultan Abdul Hamid yang jarang diungkap. Meskipun serial ini memiliki beberapa kesalahan, baik historis atau tidak logis, tetapi dari sudut pandang saya, serial ini telah sukses menyampaikan pesannya yaitu memperkenalkan orang-orang akan kepribadian Sultan Abdul Hamid yang sebenarnya, mereka menunjukkan kepada kita posisi terhormat dan religiusitasnya seperti posisinya terhadap perjuangan Palestina, penghinaan Nabi kita Muhammad Shallallahi alaihi wa sallam dan pembelaan Sultan Abdul Hamid terhadap Aceh.

Baca juga:   Hasil Penelitian tentang Pohon Gharqad di Israel

Sekarang tugas kita sebagai pengikut serial ini adalah tidak melupakan Sultan Abdul Hamid, mendoakan kebaikan untuknya dan memperkenalkan orang-orang tentang kepribadian Sultan terakhir umat Islam yang agung ini.

Jika Anda tidak mengikuti serial ini dan ingin mengetahui catatan akhir kejadian penggulingan Sultan Abdul Hamid, tempat pembuangan dan kematian sang Sultan terakhir, silakan mengunjungi artikel tulisan Ust. Hasrizal Abdul Jamil berjudul ‘Catatan di Bumi Khalifah: Tragedi Penggulingan II Abdülhamit‘ yang ditulis juga dalam buku travelog beliau, ‘Secangkir Teh Pengubat Letih’.

Di akhir tulisan, Ust. Hasrizal menyebutkan beberapa penggalan dari Diary Sultan Abdul Hamid ketika di dalam pembuangan di Salonica, tulisnya:

“Aku yakin ada ahli sejarah akan membelaku. Seandainya ahli sejarah Turki tidak melakukannya sekali pun, pasti akan ada ahli sejarah luar yang akan menegakkan keadilan buatku”

Di Film ini, plot tersebut disampaikan dalam video narasi ketika Bahadir Yenisehirlioglu mengunjungi makam Sultan Abdul Hamid. Video yang sangat mengesankan dan menyayat hati merasakan kepergian sang Sultan.

Bahadir mengatakan:

Ketika sejarah berbicara tentangmu, semua orang akan memberimu hak, Sultan. Jika bukan hari ini, pasti akan tiba saatnya mata rantai sejarah akan putus.

Pernyataan di atas sekaligus menguatkan pernyataan dari Necip Fazıl Kısakürek, dosen di Universitas Ankara tentang pentingnya mempelajari Abdul Hamid II, dia terkenal dengan perkataannya, “Understanding Abdülhamid is the key to understanding everything” (“Abdülhamid’i anlamak herşeyi anlamak demek olacaktır”). Sehingga sikap seseorang terhadap almarhum Sultan Utsmaniyah adalah faktor penentu dalam orientasi politik dan keagamaan individu tersebut.

Dan sesi paling seding adalah ketika Sultan Abdul Hamid wafat di atas kasurnya, beliau mengatakan: “Semua yang saya lakukan adalah untuk umat Islam”.

Adegan yang membuat semua orang yang melihatnya menangis. Adegan yang menyentuh dan kreatif, Kepakaran peran Bulant Inal saat datang kematian Sultan dan takbir rakyat saat pemakaman, puisi Tahsin dan tangisannya. Setiap kali saya mengulang adegan atau mengingatnya, membuat hati ini tersayat. Ya Allah, kasihanilah Sultan Abdul Hamid dan ampuni dia dan jadikan tempat peristirahatannya di surga tertinggi.

Saya tidak mengikuti serial Sultan Abdul Hamid secara menyeluruh, sebagian saya lihat dari website TurkisBahasa yang secara rutin menerjemahkan dan meng-upload film-film serial Turki termasuk Payitahd Abdulhamid lengkap dari season 1 sampai season 5. Selain dari TurkisBahasa, saya lebih sering update filmnya dari akun Instagram Arabic Payitaht (ar_payitaht).

Sumber:

Decoding the “Payitaht Abdülhamid” oleh Hay Eytan Cohen Yanarocak Jurnal Turkeyscope Vol. 1, No. 5, Maret 2017. Pdf

Edhem Eldem. “Sultan Abdülhamid II: Founding Father of the Turkish State?” Journal of the Ottoman and Turkish Studies Association 5, no. 2 (2018): 25-46. Accessed July 1, 2020. ww.jstor.org/stable/10.2979/jottturstuass.5.2.05.

Igor Torbakov, Historical Revisionism in Russia and Turkey, https://www.ui.se/utrikesmagasinet/analyser/2018/mars/historical-revisionism-in-russia-and-turkey/

Film Serial Payitaht Abdülhamid Berakhir, https://ahmadbinhanbal.com/film-serial-payitaht-abdulhamid-berakhir/

Hannah Grossblatt, Screening Late Ottoman Memory in Payitaht Abdülhamid, Master of Arts in International Studies, University of Washington, 2019, https://digital.lib.washington.edu/researchworks/bitstream/handle/1773/43984/Grossblatt_washington_0250O_20066.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

34 Comments

  1. saya sedih lihat film nya
    Temen : kau sedih kenapa kan seru film nya ttg kerajaan kekhalifaan dan ttg peradaban islam aceh
    Apa yg kau sedih kan
    Saya : iya saya suka x sama film nya yg saya sedihkan subtitle nya ga ada bahasa indonesia jadi ga tau artinya
    #😂😂😉😃😞…. dhdjdjdjdjjdkslsmalwn
    Tolong ikhwan secepat nya keluarkan sub indonesia nya
    Film nya keren cuma ga tau terjemahan nya jadi ga tau ending crta nya
    Makasih
    Wassalam

  2. Lumayan banyak…bisa lebih dari 50 episode. Saat ini pun masih tayang dan mendapatkan rating tertinggi di Turki. Silahkan update infonya di IG @ar_payitaht

  3. Bismillah

    Berikut link youtube yang ber-subtitle bahasa melayu (ep.1 sampai 11)

    [youtube=https://www.youtube.com/watch?v=8aClJWbFFHg&w=640&h=390]
    https://www.youtube.com/watch?v=ZKU3Tzhn_V0
    [youtube=https://www.youtube.com/watch?v=fofHKhqWrnA&w=640&h=390]
    https://www.youtube.com/watch?v=Kfu9ioP8oR4
    [youtube=https://www.youtube.com/watch?v=9dYSgkbqE2E&w=640&h=390]
    https://www.youtube.com/watch?v=HbEMQKXPm4I
    [youtube=https://www.youtube.com/watch?v=xaAOqeRvfqg&w=640&h=390]
    https://www.youtube.com/watch?v=79h6MvOav8A
    [youtube=https://www.youtube.com/watch?v=WOFzam5gT4k&w=640&h=390]
    https://www.youtube.com/watch?v=wHYuC1nOvMc
    [youtube=https://www.youtube.com/watch?v=avhvdZNRS7g&w=640&h=390]

    semoga dalam waktu dekat ini ep.12 sudah dapat di-rilis
    versi orginal sudah sampai ep.43, episode terbaru akan di-upload setiap sabtu.

    semoga bermanfaat

  4. assalamualaikum, boleh ka subtitel masih inggris, setidaknya masihbbisa meraba nntinya.. afwan bisa dishare linknya?

  5. Yang mau liat film subtitle Indonesia bisa Gabung di Grup Facebook Turkish Bahasa. Skrg sudah sampai season 2 episode 39

  6. Bagi yang mau nonton full sampai season 5 sila buka turkishbahasa.com, segera ya ditonton sebelum menonton itu dilarang😏

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *