Data Syiah di Indonesia

Syi’ah dari segi bahasa (etimologi) berarti pengikut, pecinta, pembela, yang  ditujukan kepada ide, individu atau kelompok tertentu (Quraish Shihab, 2007). Syiah dalam arti kata lain dapat disandingkan juga dengan kata Tasyayu’ yang berarti patuh/mentaati secara agama dan mengangkat kepada orang yang ditaati dengan penuh keikhlasan tanpa keraguan.

Penggunaan kata Syiah dari sisi bahasa ini telah banyak diungkap dalam al-qur’an
dan literatur-literatur lama. Dalam Al-Quran penggunaan kata Syiah terdapat
dalam surat Ash-Shaaffaat ayat 83:

وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لَإِبْرَاهِيمَ

 Artinya:

“Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar sebagai pendukungnya (Nuh)”.

Dalam naskah lama terdapat syair yang pernah dilantunkan oleh sahabat Hasan bin Tsabit ketika ia memuji Nabi Muhammad Saw. Dengan syair:

Akrama bi qaumi rasulillah syi’atuhum, Idza ta’ddadat al-ahwa wa syiya’

Artinya:

“Orang yang paling mulia diantara umat Rasulullah adalah para pengikutnya, apabila telah banyak para pemuja nafsu dan pengikut”.

Sehingga kata “Syiah”dalam kebahasaan sudah dikenal sejak awal kepemimpinanIslam, sebagai identifikasi terhadap kelompok-kelompok yang mengidolakan seseorang yang dianggap sebagai tokoh.

Adapun Syiah dalam arti terminologi terdapat banyak pengertian yang sangat sulit dapat mewakili seluruh pengertian Syiah. Dalam Ensiklopedi Islam, Syiah yaitu  kelompok aliran atau paham yang mengidolakan bahwa Ali bin Abi Thalib ra. dan keturunannya adalah Imam-Imam atau para pemimpin agama dan umat setelah Nabi Muhammad SAW (Ensiklopedi Islam, 1997).

Pengertian ini dibantah oleh kelompok di luar Syiah karena dinilai tidak dapat mewakili fakta yang sebenarnya. KH Srajuudin Abas menilai bahwa tidak semata-mata kelompok Syiah saja yang mencintai (mengidolakan) Ali bin Abi Thalib tetapi kelompok Ahlu Sunnah juga mencintai Ali, dan bahkan seluruh umat muslim juga mencintai Ali dan keturunannya.

Jalaluddin Rahmat sebagai ketua Ikatan Jamaah Ahlu Ba’it Indonesia (IJABI)
mendefinisikan Syiah dalam pengertian pengikut Islam yang berpedoman kepada
ajaran Nabi Muhammad dan Ahlul Bait atau keluarga Nabi Muhammad, yaitu
Ali bin Abi Thalib – sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad, Fatimah az-Zahra – putri bungsu Nabi Muhammad dari istri pertamanya Khadijah, Hasan bin Ali dan Husain bin Ali – cucu Nabi Muhammad dari Ali dan Fatimah) (http://
fokus.news.viva.co.id/news/read/347784–Syiah-diakui-negara-indonesia-)

Qurais Shihab dengan mengutip pendapat Ali Muhammad al-Jurjani mendefinisikan bahwa Syiah, yaitu mereka yang mengikuti Sayyidina Ali ra dan percaya bahwa beliau adalah Imam sesudah Rasul saw. Dan percaya bahwa imamah tidak keluar dari beliau dan keturunannya. Pendapat Shihab ini lebih mencerminkan sebagian dari golongan dalam Syiah-untuk sementara ini dapat diterima karena telah mencerminkan definisi untuk kelompok Syiah terbesar yaitu Syiah Itsna Asyariyah.

Perkembangan Syiah di Indonesia

Gelombang penyebaran Syiah di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga. Masing-masing menempati waktu, memiliki ciri khas penyebaran, dan mengonversi orang-orang dengan tipikal tertentu.

Gelombang Pertama

Gelombang pertama terjadi sebelum Revolusi Iran tahun 1979. Pada gelombang pertama ini, orang-orang Syiah—dai atau bukan dai—terbilang sulit untuk diketahui. Terlebih lagi, mereka menjalankan taqiyah yang itu menjadi bagian penting agama mereka. Karena itu, para pemeluk Syiah pada masa itu bersifat sangat tertutup dan betul-betul menyembunyikan keyakinan Syiah mereka dari orang-orang sekitar. Alih-alih berdakwah secara terang-terangan, orang-orang Syiah tersebut lebih memilih mendakwahkan Syiah kepada orang-orang terdekat mereka, seperti kepada anggota keluarga sendiri.

Lagi pula, yang terpenting bagi waktu itu adalah bagaimana mereka tetap eksis sebagai seorang Syiah, meski dalam hati atau meski di tengah keluarga. Jelas saja, karena laku taqiyah khas Syiah itu, memperkirakan sedikit atau banyak orang yang memeluk Syiah pada gelombang pertama ini menjadi sebuah kemustahilan.

Kendati demikian, salah seorang ulama Syiah asal Lebanon, Muhammad Jawad Mughniyyah, pernah menyebutkan dalam bukunya yang terbit pada 1973, al-Shi’a fi al-Mizan, bahwa para pemeluk Syiah di Indonesia pada waktu itu berjumlah satu juta orang. Yang juga patut dicatat, sebelum Revolusi Iran meletus pada 1979, sejumlah pemuda Indonesia sudah ada yang berangkat dan belajar di Qum, Iran. Selain Najaf dan Karbala di Irak serta Masyhad di Iran, Qum menjadi salah satu dari empat kota suci milik Syiah yang banyak dikunjungi untuk keperluan ziarah dan belajar.

Di Qum, para pemuda yang dimaksud memperdalam ajaran Syiah di hawzah-hawzah ilmiyah, semacam lembaga pendidikan tradisional di kalangan Syiah yang dalam bahasa Indonesia dapat dimaknakan sebagai pondok pesantren atau juga madrasah. Mereka belajar di situ atas tanggungan ulama-ulama Syiah setempat yang mendapat biaya untuk itu lewat uang zakat dan khumus.

Di Indonesia sendiri, pada tanggal 21 Juni 1976, berdiri Yayasan Pesantren Islam Bangil atau sering disebut YAPI Bangil. Lembaga ini didirikan oleh Husein al-Habsyi (1921—1994) yang pernah belajar kepada Abdul Qadir Balfaqih, Muhammad Rabah Hassuna, Alwi bin Thahir al-Haddad, dan Muhammad Muntasir al-Kattani di Malaysia. Pesantren YAPI Bangil pun kemudian dikenal sebagai lembaga pendidikan Syiah tertua di Indonesia.

Sudah sejak Husein al-Habsyi masih hidup, para santri di pesantren itu diajarkan secara khusus akidah Syiah. Untuk mengimbangi pelajaran fikih berdasarkan mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali, mereka diberikan juga pelajaran tentang fikih Syiah. Bisa dikatakan, santri-santri Pesantren YAPI Bangil yang kemudian banyak berdakwah di berbagai tempat di Indonesia.

Gelombang Kedua

Gelombang kedua penyebaran Syiah di Indonesia dimulai setelah Revolusi Iran meletus. Pada gelombang kali ini, banyak orang yang menjadi Syiah karena didorong intelektualitas mereka. Konversi menjadi Syiah pun banyak terjadi di tengah kalangan mahasiswa dan dosen. Salah seorang staf Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) waktu itu, Nabhan Husain, pernah mengatakan bahwa dakwah kampus yang sedang marak-maraknya pada 1970-an dan 1980-an mendorong banyak mahasiswa tertarik mempelajari pemikiran-pemikiran Syiah.

Mereka tertarik karena keberhasilan Revolusi Iran, kepemimpinan revolusioner Khomeini, dan ideologi yang mendorong terjadinya revolusi itu. Selain itu, dan inilah yang jadi poin penting, dibanding dengan ajaran Islam yang tidak dapat dilepas dari wahyu, Syiah menawarkan cara berpikir yang rasional dan kritis. Bagi mahasiswa-mahasiswa tersebut, Syiah adalah sebuah alternatif terhadap isme-isme yang berkembang dewasa itu.

Seperti diketahui bersama, dunia di 1970-an dan 1980-an menyaksikan persaingan sengit antara liberalisme dan komunisme, antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet. Segera setelah Revolusi Iran diketahui keberhasilannya, tulisan-tulisan tentang Iran, pemikiran-pemikiran intelektual Iran, dan ulama-ulama Syiah Iran membanjiri toko-toko buku di Indonesia.

Demikian pula dengan ulasan-ulasan tentang Revolusi Iran, Khomeini, dan filsafat Syiah yang ditulis oleh orang-orang Indonesia. Di Bandung, Haidar Bagir, Ali Abdullah, dan Zainal Abidin yang baru lulus dari ITB mendirikan Penerbit Mizan pada tanggal 7 Maret 1983. Pada kali pertama, penerbit ini menerbitkan 2.000—3.000 eksemplar buku Dialog Sunni-Syi’ah: Surat-Menyurat antara asy-Syaikh al-Mishri al-Maliki, Rektor al-Azhar di Kairo Mesir dan as-Sayyid Syarafuddin al-Musawi al-‘Amili Seorang Ulama Besar Syiah yang mengundang banyak perhatian waktu itu.

Baca juga:   Ajaran Syiah yang Bertentangan dengan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah tentang Sahabat, Al-Quran dan Hadis

Buku tersebut sejatinya adalah terjemahan al-Muraja’at yang disusun oleh Syarafuddin al-Musawi al-‘Amili. Penerjemahnya adalah Muhammad al- Bagir al-Habsyi, ayah Haidar Bagir yang dikenal sebagai tokoh pembela Syiah. Muhammad Bagir kemudian banyak menerjemahkan buku-buku untuk Mizan. Mizan akhirnya banyak berperan menerbitkan buku-buku tentang pemikiran tokoh-tokoh Syiah pada 1980-an dan 1990-an.

Karena itu, masyarakat di Indonesia pun sempat menyebut Mizan sebagai penerbit Syiah terkemuka di Indonesia, sebelum kemudian menganggapnya sama seperti penerbit-penerbit buku umum lainnya sekarang ini. Pada saat bersamaan, di Bandung, Jalaluddin Rakhmat “tiba-tiba” tertarik kepada Syiah, setelah berdialog dan berdiskusi dengan ulama-ulama Syiah dan Husein al-Habsyi.

Dari yang semula aktif berbicara tentang pemikiran Hasan al-Banna, Sayyid Quthub, dan Sa’id Hawwa, Jalaluddin Rakhmat kini mulai membicarakan akidah dan akhlak Syiah. Sudah bisa ditebak, ia pun diidentifikasi sebagai dai Syiah di Bandung dan kemudian dilarang berdakwah oleh MUI Kota Bandung pada 1985, menyusul keluarnya rekomendasi dari MUI Pusat untuk mewaspadai Syiah di tengah masyarakat.

Tidak “jera” dengan larangan itu, Jalaluddin Rakhmat bersama Haidar Bagir, Agus Effendy, Ahmad Tafsir, dan Ahmad Muhajir mendirikan Yayasan Muthahhari pada tanggal 3 Oktober 1988. Di bawah naungan yayasan itu, pada 1992, berdiri SMA Muthahhari yang oleh masyarakat waktu itu disebut sebagai sekolah modern milik Syiah yang pertama di kota kembang. Tidak lama dari berdirinya Yayasan Muthahhari, pada 1989, berdiri Pesantren al-Hadi di Pekalongan, Jawa Tengah.

Pesantren ini didirikan oleh Ahmad Baragbah dan Hasan Musawa. Mereka terdorong oleh rasa prihatin mereka atas pandangan yang berkembang di masyarakat terhadap Syiah. Agar dapat meneruskan pendidikan ke jenjang lebih lanjut di Qum, Iran, sistem pendidikan Pesantren al-Hadi disesuaikan dengan sistem pendidikan yang ada di hawzah-hawzah ilmiyah.

Gelombang Ketiga

Awal gelombang ketiga penyebaran Syiah tidak dapat dipastikan waktu tepatnya. Meski demikian, gelombang ketiga itu muncul ketika kebutuhan akan fikih Syiah makin mendesak. Hal ini wajar, sebab merebaknya pemikiran-pemikiran Syiah di kalangan mahasiswa dan di kota-kota besar di Indonesia tidak diimbangi oleh menyebarnya tulisan-tulisan dan kajian-kajian tentang fikih Syiah.

Ketika muncul serangan-serangan mendiskreditkan Syiah karena memiliki praktik-praktik ibadah yang berbeda dengan Islam, mereka tidak siap menerimanya. Pada saat bersamaan, alumni-alumni Qumdar I Indonesia mulai kembali ke tanah air dan mendakwahkan Syiah.

Berbeda dengan mahasiswa-mahasiswa yang tertarik dengan Syiah, alumni-alumni Qum ini adalah tipikal orang-orang yang mempelajari sesuatu (dalam hal ini adalah ajaran Syiah) sampai ke dasar-dasarnya. Mereka lebih paham akan fikih-fikih Syiah dan yang paling penting: mereka lebih radikal dan frontal dalam menghadapi serangan-serangan kepada mereka.

Gelombang ketiga terasa dengan banyak dibukanya pengajian-pengajian Syiah di berbagai tempat. Selain pengajian-pengajian, mereka juga mulai menerbitkan buku-buku Syiah yang “berbau” fikih. Bukan hanya buku-buku yang berisi pemikiran dan filsafat tokoh-tokoh Syiah.

Orang-orang yang tertarik dengan Syiah pun tidak lagi datang dari kalangan terbatas seperti mahasiswa dan lingkungan perguruan tinggi. Kali ini mereka jauh lebih beragam yang, dalam kata-kata Jalaluddin Rakhmat, “tidak begitu terpelajar.” Kemunculan alumni-alumni Qum juga diimbangi oleh berdirinya yayasan-yayasan Syiah di berbagai kota di Indonesia.

Pada 1995, diketahui ada 40 yayasan Syiah yang telah berdiri di Indonesia dan 25 di antaranya berada di Jakarta. Kemudian juga, sebuah jurnal di Jakarta pernah mendata orang-orang yang memeluk Syiah di Indonesia pada 1995 itu. Hasilnya, yang tentu saja masih bisa diperdebatkan, ada 20 .000 orang yang menjalani ajaran Syiah secara total. Turunnya Soeharto dari jabatan Presiden RI pada Mei 1998 membawa dampak yang tidak sedikit di tengah masyarakat.

Jika pada masa pemerintahan Soeharto komunitas Syiah masih diawasi dan dikontrol dengan baik, maka sepeninggalnya, komunitas Syiah berkembang pesat dan menanam pengaruh yang tidak bisa diabaikan.

Bahkan, pada masa pemerintahan Presiden Gus Dur berdiri untuk pertama kalinya secara resmi organisasi massa (ormas) milik komunitas Syiah di Indonesia, Ikatan Ahlulbait Indonesia (IJABI). IJABI didirikan di Bandung pada tanggal 1 Juli 2000. Sebagai ormas, IJABI terdaftar resmi lewat Surat Keterangan No. 127 Tahun 2000/ D1 Departemen Dalam Negeri Repbulik Indonesia, Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. Untuk menjabat Ketua Dewan Syura IJABI, dipilih Jalaluddin Rakhmat. Setelah itu, Dr. Dimitri Mahayana dipilih sebagai Ketua Dewan Tanfidziyah.

Sebagai sebuah ormas Syiah, IJABI ternyata berkembang pesat di tengah masyarakat Indonesia. Sampai 2008 yang lalu, IJABI mengaku telah memiliki anggota sekitar 2,5 juta orang di 84 cabang dan 145 sub-cabang IJABI yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Meski terkadang muncul penolakan dari sebagian masyarakat terhadap keberadaan mereka, IJABI mampu menangani semua itu dengan baik.

Sebaliknya, bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI), IJABI memprakarsai pendirian Majelis Sunni Syiah Indonesia (MUHSIN) pada tanggal 20 Mei dan tanggal 17 Juli 2011 di Bandung. MUHSIN dimaksudkan sebagai forum dialog antara mereka dan orang-orang Islam, juga sebagai wadah bersama untuk menggalakkan kegiatan-kegiatan sosial bersama antara komunitas Sunni dan Syiah.

Ke dalam MUHSIN itu, juga bergabung organisasi-organisasi non-Syiah, seperti PMII Cabang Kabupaten Bandung, Forum Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Forum Studi UIN Bandung, Forum Kajian Damar Institut, Muslimat NU Jawa Barat, dan Forum Gus Dur Bandung. Bahkan, yang ditunjuk sebagai Pimpinan Pengurus MUHSIN Pusat yang pertama adalah Ketua Departemen Pemuda dan Remaja DMI Pusat, H. Daud Poliradja.

Meski telah memiliki ormas seperti itu, komunitas Syiah di Indonesia bukan tidak sepi dari perselisihan dan perpecahan. Hal ini, di antaranya, terkait isu kepemimpinan Syiah di Indonesia dan ini telah mencuat jauh-jauh hari sebelum adanya IJABI, tepatnya pada pertengahan 1990-an. Jalaluddin Rakhmat waktu itu mengakui adanya hal tersebut dan menganggapnya sebagai bagian dari gap antara generasi Syiah gelombang kedua dan generasi Syiah gelombang ketiga.

Iranian Corner

Di Indonesia Iran memiliki lembaga pusat kebudayaan Republik Iran, ICC (Islamic Cultural Center), berdiri sejak 2003 di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan. Dari ICC itulah didirikannya Iranian Corner di 12 tempat tersebut, bahkan ada orang-orang yang aktif mengajar di ICC itu. Menurut Majalah Hidayatullah yang mewawancarai pihak ICC, di antara orang-orang yang mengajar di ICC itu adalah kakak beradik: Umar Shihab ( salah seorang Ketua MUI -Majelis Ulama Indonesia Pusat-?) dan Prof Quraish Shihab (mantan rector IAIN Jakarta dan Menteri Agama zaman Soeharto selama 70 hari, pengarang tafsir Misbah), Dr Jalaluddin Rakhmat, Haidar Bagir, dan O. Hashem penulis produktif yang meninggal akhir Januari 2009. Begitu juga sejumlah keturunan alawiyin atau habaib, seperti Agus Abu Bakar al-Habsyi dan Hasan Daliel al-Idrus.

Perkembangan Iranian Corner di Indonesia khususnya Perguruan Tinggi cukup marak, Hidayatullah ketika April 2009 menurunkan berita tentang perguruan-perguruan tinggi tersebut yaitu: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bisa dibayangkan, Yogyakarta, satu kota saja ada 3 Iranian Corner; yang satu UIN, yang dua Muhammadiyah (?).

Baca juga:   Filsafat dan Kelompok-Kelompoknya Dalam Islam

Di samping itu banyak tokoh Islam Indonesia yang diundang untuk berkunjung ke Iran, kemudian ngomongnya sudah pelo, ada yang menganggap perbedaan Syi’ah dengan Sunni bukan perbedaan principal dan sebagainya. Tanpa malu-malu mereka telah menjilat Iran, padahal negeri itu adalah pembantai Ulama-ulama Sunni, bahkan penghancur masjid-masjid dan kitab-kitab rujukan Sunni.

Syi’ah di Iran yang memusnahkan Ahlis Sunnah itu di Indonesia berpenampilan seakan lemah lembut. Hingga banyak kaum ibu yang tertarik ikut ke pengajian-pengajian mereka. Bahkan Syi’ah merekrut para pemuda untuk diberi bea siswa untuk dibelajarkan ke Iran. Kini ada 300-an mahasiswa Indonesia yang dibelajarkan di Iran, disamping sudah ada 200-an yang pulang ke Indonesia dengan mengadakan pengajian ataupun mendirikan yayasan dan sebagainya. Di antaranya seperti ditulis MajalahHidayatullah:

Sekembalinya ke tanah air, para lulusan Iran ini aktif menyebarkan faham Syi’ah dengan membuka majelis taklim, yayasan, sekolah, hingga pesantren. Di antaranya Ahmad Baraqbah yang mendirikan Pesantren al-Hadi di Pekalongan (sudah hangus dibakar massa), ada juga Husein al-Kaff yang mendirikan Yayasan Al-Jawwad di Bandung, dan masih puluhan yayasan Syi’ah lainnya yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Menurut pusat data lembaga penelitian Syi’ah di Yogyakarta, Rausyan Fikr, seperti disampaikan dalam makalah yang ditulis oleh Pengurus wilayah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Yogyakarta, AM Safwan, pada tahun 2001, terdapat 36 yayasan Syi’ah di Indonesia dengan 43 kelompok pengajian. Sebanyak 21 yayasan/ kelompok pengajian di tingkat provinsi, dan 33 yayasan/ kelompok pengajian di tingkat kabupaten. Kota.

Tidak hanya melalui pengajian, upaya penyebaran paham Syi’ah juga gencar dilakukan melalui penerbitan buku. Menurut hasil hitungan Rausyan Fikr, hingga Februari 2001 saja, tidak kurang 373 judul buku mengenai Syi’ah telah diterbitkan oleh 59 penerbit yang ada di Indonesia. (Majalah Hidayatullah, Rabi’ul Tsani 1430H/ April 2009, halaman 29).

Maka dari itu Syiah merupakan ancaman yang sama besarnya seperti ancaman zionis bagi umat islam, oleh karena itu, perlu bagi kita untuk mengetahui sejauh mana peran dan penyebaran mereka di tengah-tengah kita, agar kita selalu waspada dan berhati-hati terhadap bahaya dan makar yang kelak senantiasa mereka lakukan terhadap umat islam.

Penyimpangan Syiah

  1. Aqidah Syirik, menisbatkan sifat Ilahiyah kepada imam mereka seperti pemilik dunia akherat, rob bumi.
  2. Aqidah Bada‘, yaitu keyakinan bahwa Allah mengetahui sesuatu setelah sebelumnya tidak mengetahuinya.
  3. Aqidah Raj’ah, yaitu kembali hidup sesudah mati sebelum hari kiamat.
  4. Aqidah Taqiyyah, suatu perkataan dan perbuatan yang dilakukan tidak sesuai dengan keyakinan, untuk  menghindari bahaya yang mengancam jiwa, harta, atau kehormatan.

Aqidah Kema’suman Para Imam

  • Para imam mereka ma’sum (terjaga dari kesalahan dan dosa) serta mengetahui ilmu ghaib.
  • Para imam lebih utama dari para nabi dan rasul, dan mereka memiliki kedudukan yang tidak bisa dicapai oleh malaikat dan para rasul.

Aqidah Syi’ah Tentang al-Qur’an.

Dalam Al-Kafi I/239, disebutkan, bahwa: “Mushaf Fatimah itu ada dan tebalnya tiga kali lipat al-Qur’an kita, dan di dalamnya tidak ada satu huruf pun yang sama dengan al-Qur’an kita.”

Aqidah Kota Najaf dan Tanah Karbala.

  • Orang Syi’ah meyakini bahwa Najaf, Karbala, dan Qom sebagai tanah haram, karena terdapat kuburan para imam mereka.
  • Tanah Karbala, menurut orang Syi’ah, lebih utama daripada Ka’bah.

Nikah mut’ah dan keutamaannya.

  • Nikah mut’ah menjadi dasar ajaran Syi’ah, siapa mengingkarinya kafir.
  •  Menikah mut’ah sekali akan menjadi ahli surga.
  • Orang yang meninggal dan belum pernah menikah mut’ah, akan datang pada hari kiamat dalam kondisi buntung.
  • Derajat orang yang menikah mut’ah sekali seperti Husain, dua kali seperti Hasan, tiga kali seperti Ali, dan tiga kali seperti Rasulullah SAW.

Penilaian Syi’ah terhadap selainnya (khususnya Ahlus Sunnah).

Orang bukan Syi’ah adalah buta mata dan hati, terlaknat, sesat dan menyesatkan, murtad, kafir

Pandangan Syi’ah Terhadap Ahlus Sunnah.

  • Syi’ah memandang halal harta dan darah Ahlus Sunnah, lebih kafir daripada Yahudi dan Nasrani.
  • Wanita Syi’ah tidak boleh dinikahkan dengan laki-laki Ahlus Sunnah, karena ia kafir.

Sumber Ajaran Syi’ah

Ajaran Syi’ah dibangun di atas Al-Qur’an dan as-sunnah sesuai dengan VERSI MEREKA, dan dibangun di atas MENYELISIHI AHLU SUNNAH.

Dalam Ibadah

  • Mereka memiliki adzan yang berbeda. Yaitu dengan tambahan syahadat menjadi empat, kalimat hayya ‘ala khairil ‘amal sesudah hai’alatain, dan lainnya.
  • Bersedekap membatalkan shalat, kecuali karena lupa atau taqiyyah (berpura-pura).
  • Mengucapkan amiin sesudah membaca al Fatihah membatalkan shalat, kecuali karena lupa atau taqiyyah.
  • Tidak shalat Maghrib kecuali sesudah bertebarannya bintang-bintang.

YAYASAN-YAYASAN MILIK SYI’AH

  1. Yayasan Fatimah, Condet, Jakarta.
  2. Yayasan Al-Muntazhar, Jakarta.
  3. Yayasan Al-Aqilah.
  4. Yayasan Ar-Radhiyah.
  5. Yayasan Mulla Shadra, Bogor.
  6. Yayasan An-Naqi.
  7. Yayasan Al-Kurba.
  8. YAPI,  Bangil.
  9. Yayasan Al-Itrah, Jember.
  10. Yayasan Rausyan Fikr, Jogya.
  11. Yayasan BabIIm, Jember.
  12. Yayasan Muthahhari, Bandung.
  13. YPI Al-Jawad, Bandung.
  14. Yayasan Muhibbin, Probolinggo.
  15. Yayasan Al-Mahdi, Jakarta Utara.
  16. Yayasan Madina Ilmu, Bogor.
  17. Yayasan Insan Cita Prakarsa, Jakarta.
  18. Yayasan Asshodiq, Jakarta Timur.
  19. Yayasan Babul Ilmi, Pondok Gede.
  20. Yayasan Azzahra  Cawang.
  21. Yayasan Al-Kadzim.
  22. Yayasan Al-Baro’ah, Tasikmalaya.
  23. Yayasan 10 Muharrom, Bandung.
  24. Yayasan As Shodiq, Bandung.
  25. Yayasan As Salam, Majalengka.
  26. Yayasan Al Mukarromah, Bandung.
  27. Yayayasan Al-Mujataba, Purwakarta.
  28. Yayasan Saifik, Bandung.
  29. Yayasan Al Ishlah, Cirebon.
  30. Yayasan Al-Aqilah, Tangerang.
  31. Yayasan Dar Taqrib, Jepara.
  32. Yayasan Al-Amin, Semarang.
  33. Yayasan Al-Khoirat, Jepara.
  34. Yayasan Al-Wahdah, Solo.
  35. Yayasan Al-Mawaddah, Kendal.
  36. Yayasan Al-Mujtaba, Wonosobo.
  37. Yayasan Safinatunnajah, Wonosobo.
  38. Yayasan Al-Mahdi, Jember.
  39. Yayasan Al-Muhibbiin, Probolinggo.
  40. Yayasan Attaqi, Pasuruan.
  41. Yayasan Azzhra, Malang.
  42. Yayasan Ja’far As-Shadiq, Bondowoso.
  43. Yayasan Al-Yasin, Surabaya.
  44. Yapisma, Malang.
  45. Yayasan Al-Hujjah, Jember.
  46. Yayasan Al-Kautsar, Malang.
  47. Yayasan Al-Hasyim, Surabaya.
  48. Yayasan Al-Qoim, Probolinggo.
  49. Yayasan Al-Kisa’, Denpasar.
  50. Yayasan Al-Islah, Makasar.
  51. Yayasan Paradigma, Makasar.
  52. Yayasan Fikratul Hikmah, Jl Makasar.
  53. Yayasan Sadra, Makasar.
  54. Yayasan Pinisi, Makassar.
  55. Yayasan LSII, Makasar.
  56. Yayasan Lentera, Makassar.
  57. Yayasan Nurtsaqolain, Sulawesi Selatan.
  58. Yas Shibtain, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
  59. Yayasan Al-Hakim, Lampung.
  60. Yayasan Pintu Ilmu, Palembang.
  61. Yayasan Al-Bayan, Palembang.
  62. Yayasan Ulul Albab, Aceh.
  63. Yayasan Amali, Medan.
  64. Yayasan Al-Muntadzar, Samarinda.
  65. Yayasan Arridho, Banjarmasin.
  66. Yayasan Al-Itrah, Bangil.

MAJLIS TAKLIM

  1. MT. Ar-Riyahi.
  2. Pengajian Ummu Abiha, Pondok Indah.
  3. Pengajian Al-Bathul, Cililitan.
  4. Pengajian Haurah, Sawangan.
  5. Majlis Taklim Al-Idrus, Purwakarta.
  6. Majlis Ta’lim An-Nur, Tangerang.
  7. MT Al Jawad, Tasikmalaya.
  8. Majlis Ta’lim Al-Alawi, Probolinggo.

IKATAN

  1. Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI).
  2. Ikatan Pemuda Ahlulbait Indonesia (IPABI), Bogor.
  3. HPI – Himpunan Pelajar Indonesia-Iran.
  4. Shaf Muslimin Indonesia, Cawang .
  5. MMPII, Condet.
  6. FAHMI (Forum Alumni HMI), Depok.
  7. Himpunan Pelajar Indonesia di Republik Iran (ISLAT).
  8. Badan Kerja Sama Persatuan Pelajar Indonesia Se-Timur Tengah dan Sekitarnya (BKPPI).
  9. Komunitas Ahlul Bait Indonesia (TAUBAT).

LEMBAGA

  1. Islamic Cultural Center (ICC), Pejaten.
  2. Tazkia Sejati, Kuningan.
  3. Al Hadi, Pekalongan.
  4. Al-Iffah, Jember.
  5. Lembaga Komunikasi Ahlul  Bait (LKAB), wadah alumni Qom, di motori oleh ICC Jakarta yang merupakan     perpanjangan tangan pemerintah Republik Islam Iran (RII). LKAB membawai Yayasan AI-Munthazar, Fathimah Aqilah, Ar-Radiyah, Mulla Sadra, An-Naqi, Al-Kubra, AI-Washilah, MT Ar-Riyahi dan gerakan dakwah Al-Husainy.

SEKOLAH/PESANTREN

  1. SMA PLUS MUTHAHARI di Bandung dan Jakarta.
  2. Pendidikan Islam Al-Jawad.
  3. Icas (Islamic College for Advanced  Studies) – Jakarta Cabang London.
  4. Sekolah Lazuardi dari Pra TK sampai SMP,  Jakarta.
  5. Sekolah Tinggi Madina Ilmu, Depok.
  6. Madrasah Nurul Iman, Sorong.
  7. Pesantren Al-Hadi Pekalongan.
  8. Pesantren YAPI,  Bangil.
Baca juga:   Ketika Beliau Tergeletak Di Rumah Sakit

PENERBIT

  1. Lentera.
  2. Pustaka Hidayah.
  3. MIZAN.
  4. YAPI JAKARTA.
  5. YAPI Bangil.
  6. Rosdakarya.
  7. Al-Hadi.
  8. CV Firdaus .
  9. Pustaka Firdaus.
  10. Risalah Masa.
  11. Al-Jawad.
  12. Islamic Center Al-Huda.
  13. Muthahhari Press/Muthahhari Papaerbacks.
  14. Mahdi.
  15. Ihsan.
  16. Al-Baqir.
  17. Al-Bayan.
  18. As-Sajjad.
  19. Basrie Press.
  20. Pintu Ilmu.
  21. Ulsa Press.
  22. Shalahuddin Press.
  23. Al-Muntazhar.
  24. Mulla Shadra .

PENULIS

  1. Alwi Husein, Lc.
  2. Muhammad Taqi Misbah.
  3. O.Hashem.
  4. Jalaluddin Rakhmat.
  5. Husein al-Habsyi.
  6. Muhsin Labib.
  7. Riza Sihbudi.
  8. Husein Al-Kaff.
  9. Sulaiman Marzuqi Ridwan.
  10. Dimitri Mahayana

VCD CERAMAH

Lihat di http://www.duapusaka.com

MAHASISWA QOM

  1. Muhammad Taqi Misbah Yazdi.
  2. Euis Daryati, Mahasiswi S2 Jurusan Tafsir Al-Quran, Sekolah Tinggi Bintul Huda Qom. Ketua Fathimiah HPI 2006-2007.
  3. Nasir Dimyati, S2 Jurusan Ulumul Quran Universitas Imam Khomeini Qom. Saat ini aktif di BKPPI.
  4. Usman Al-Hadi, Mahasiswa S1 Jurusan Ulumul Quran Univ. Imam Khomeini Qom.
  5. Abdurrahman Arfan, S1 Jurusan Ushul Fiqh di Jamiatul Ulum Qom, Republik Islam Iran.
  6. M. Turkan, S1 Jurusan Filsafat & Irfan di Universitas Imam Khomeini Qom, Republik Islam Iran.
  7. Siti Rabiah Aidiah, Mahasiswi di Jamiah Bintul Huda, Qom, Jurusan Ulumul Qur’an.
  8. Muchtar Luthfi, Ketua Umum Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) di Republik Islam Iran periode 2006-2007,  Sekjen Badan Kerjasama Perhimpunan Pelajar Indonesia (BKPPI) se-Timur Tengah dan Sekitarnya.
  9. Herry Supryono, Mahasiswa S1 Fiqh dan Maarif Islamiyah di Madrasah Hujjatiyah Qom, Republik Islam Iran.
  10. Saleh Lapadi, asal Sorong, alumni YAPI Bangil, Sekarang menempuh S2 di Qom Iran, pimred islat (islam alternatif).
  11. Afifah Ahmad, Mahasiswi S1, Jurusan Maarif Islam di Jamiatul Bintul Huda, Qom Republik Islam Iran.
  12. Emi Nur Hayati Ma’sum Said, Mahasiswi S2 Jurusan Tarbiyah Islamiyah & Akhlak di Universitas Jamiah Azzahra, Qom-Iran.
  13. A. Luqman Vichaksana S1 Jurusan Filsafat & Irfan di Universitas Imam Khomeini Qom, Republik Islam Iran.
  14. Ammar Fauzi Heryadi, mahasiswa Jurusan Filsafat & Irfan di Universitas Imam Khomeini Qom, Republik Islam Iran.

ALUMNI QOM

  1. DR. Abdurrahman Bima, Alumni dari Hawzah Ilmiah Qom, judul desertasi “Pengaruh Filsafat dalam Konsep Politik Khomeni”.
  2. DR. Khalid Al-Walid, Alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, judul desertasi “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.
  3. Muhsin Labib, Alumnus Hauzah Ilmiah Qom, Republik Islam Iran. Kandidat Doktor Filsafat Islam di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  4. Ali Ridho Al-Habsy cucu dari Habib Ali Kwitang, tahun 1974.
  5. Umar Shahab, tahun 1976.
  6. Syamsuri Ali.
  7. Jalaludin Rahmat .
  8. Ahmad  Barakbah .

TENTANG QOM

  1. Tahun 1990 ada 50 orang belajar di Qom.
  2. Tahun 1999 jumlah alumni sudah lebih dari 100 orang.
  3. Tahun 2001, 50 mahasiswa indonesia melanjutkan studi di Qom.
  4. Tahun 2004,  90 mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Qom.

MAJALAH/JURNAL

  1. Majalah Syi’ar.
  2. Jurnal Al-Huda.
  3. Jurnal Al-Hikmah.
  4. Majalah Al-Musthafa.
  5. Majalah Al-Hikmah.
  6. Majalah Al-Mawaddah.
  7. Majalah Yaum Al-Quds.
  8. Buletin Al-Tanwir.
  9. Buletin Al-Jawwad.
  10. Buletin Al-Ghadir.
  11. Buletin BabIIm.

RADIO/TV

  1. IRIB (Radio Iran siaran bahasa Indonesia).
  2. Hadi TV, tv satelite (haditv.com).
  3. TV Al-Manar, Libanon, dpt diakses sejak April 2008, bekerja sama dengan INDOSAT.
  4. Myshiatv.com.
  5. Shiatv.net.

WEBSITE

  1. http://abatasya.net
  2. www.jalal-center.com
  3. www.fatimah.org
  4. www.icc-jakarta.org
  5. www. babilm.4t.com
  6. http://www.ahl-ul-bait.org
  7. http://www.islammuhammadi.com/id/
  8. http://ahmadsamantho.wordpress.com
  9. www.islamalternatif.net
  10. ICAS (icas-indonesia.org)
  11. Islamfeminis.wordpress.com
  12. http://www.wisdoms4all.com/ind/
  13. Yapibangil.org
  14. Alitrah.com

BLOGROLL

  1. Ahmad Samontho http://ahmadsamantho.wordpress.com/
  2. Anak bangsa http://umfat.wordpress.com/
  3. blog Ahlul Bait http://www.aimislam.com/links.html
  4. Cahaya ISLAM http://abuaqilah.wordpress.com/
  5. cinta Rasul http://cintarasulullah.wordpress.com/
  6. Eraalquran http://eraalquran.wordpress.com/
  7. GENCAR AHLULBAYT NUSANTARA http://musadiqmarhaban.wordpress.com/
  8. Haidarrein http://haidarrein.wordpress.com/
  9. Hikmah Islam http://farterh04.wordpress.com
  10. ICC http://www.icc-jakarta.com/
  11. Info syiah http://infosyiah.wordpress.com/
  12. web syiah terlengkap http://syiahali.wordpress.com/

RITUAL

  1. Peringatan Maulid Nabi.
  2. Peringatan Idul Ghadir .
  3. Pelaksanaan ritual Shalat Iedain.
  4. Pelaksanaan ritual Lailatul Qadr.
  5. Peringatan Asyura.
  6. Taqiyah.
  7. Majlis Do’a Kumail, malam Jumat.
  8. Ghadir Khum.
  1. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
  2. Politeknik Negeri Jakarta.
  3. Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia .
  4. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.
  5. STMIK AKAKOM Yogyakarta .
  6. Universitas Gajah Mada.
  7. Universitas Pembangunan Nasbional “Veteran” Jakarta.
  8. Universitas Airlangga.
  9. Brawijaya University.
  10. Universitas Darma Persada Jakarta.
  11. Universitas Gunadarma.
  12. Universitas Islam Indonesia.
  13. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
  14. Universitas Negri Malang.
  15. Universitas Negeri Manado.
  16. Universitas Negeri Semarang.
  17. Universitas Pendidikan Indonesia.
  18. Universitas Pertanian Bogor.
  19. Institut Teknologi Nasional Malang.
  20. Politeknik Negeri Ujung Pandang.
  21. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
  22. STIE Nusantara.
  23. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
  24. Universitas Klabat.
  25. Universitas Malikussaleh.
  26. Universitas Negeri Makasar.
  27. Universitas Sriwijaya.
  28. UPN Veteran Jawa Timur.

BERITA

1. Mukhtamar III IJABI

28 Februari – 1 Maret 2008. Tempat: Celebes Convention Center (CCC), Makassar. Peserta: 1.000 orang ahlul bait Indonesia, dan tokoh Syi’ah Timur Tengah dan Eropa. Pembicara: Syaikh Muhammad Salak, wakil Majma’ Ahlul Bait Teheran, Ayatullah DR. Sayyed Muhammad Musawi, pimpinan ahlul bait London. Dr. Jalaluddin Rachmat Ketua Dewan Syurah Ijabi Indonesia.

2. Server Terbesar Syiah di hack                                                                                                                                        

Kelompok hacker yang beridentitas Group_Xp, tadi malam [Kamis, 18, Sep 2008] mengaku telah meng-hacker server Syiah terbesar di dunia melalui server Al-Baith [ns1.al-shia.com dan ns3.al-shia.com).                        

Dikatakan, kelompok hacker tersebut meninggalkan pesan berbahasa arab dan mengaku dari kelompok wahabi Emirat Arab. Selain itu mereka juga mengaku telah merusak semua situs-situs Syiah yang dinamai oleh mereka sebagai Rafidhah.

ULAMA RUJUKAN QOM

Di Qom terdapat 23 ulama yang bisa menjadi rujukan untuk diikuti. Di bawah ini beberapa marja’ yang cukup terkenal di Qom.

  1. Ayatullah Sayyid Ali al-Khamenei, 68 tahun. Pemimpin besar (Rahbar) ini adalah pengganti Imam Khomeini.
  2. Ayatullah Muhammad Imami Kasyani.
  3. Ayatullah al-Uzhma Syeikh Muhammad Taqi Bahjat Fumani.

KERJA SAMA

Universitas Islam Alaudin Makasar dengan Yayasan Ahlul Bait, Iran tahun 2004 dengan program sisipan (sandwich program) kuliah tamu, bantuan buku-buku literatur Islam untuk mendukung pengkajian studi Islam

TENTANG IJABI (IKATAN JAMA’AH AHLUL BAIT INDONESIA)

Berdiri : 1 Juli 2000 di Bandung

Pendiri :

  • DR. Jalaluddin Rachmat.
  • DR. Dimitri Mahayana dari ITB.
  • DR. Hadi Suwastio

Ketua Dewan Syura : DR. Jalaluddin Rachmat.

Ketua Dewan Tanfidziyah: DR. Dimitri Mahayana.

Sekretaris umum: Emilia Az.

Mayoritas pengikutnya berpendidikan tinggi serta berasal dari kalangan pribumi.

Melarang pengikutnya nikah mut’ah. (http://mengintip-dunia.blogspot.com/2007/11/nikah-mutah-antara-kenikmatan-dan.html)

Tahun 2008:

  • Satu-satunya organisasi legal ahlulbait.
  • Tersebar di 33 propinsi, 84 cabang, 145 sub-cabang, 125 kantor lokal.
  • Jumlah anggota sekitar  2,5 juta anggota.
  • Memiliki 10 sekolah gratis dan 1 klinik gratis.

ISLAMIC CULTURAL CENTER INDONESIA

ِAlamat:

Buncit Raya Kav. 35 Pejaten Barat Jakarta 12510

PO.BOX 7335 jkspm 12073 Telp.: 021-7996767 Faks.: 7996777.

Visi:

Terwujudnya masyarakat islami yang tercerahkan spiritual dan intelektual dengan integritas tinggi dalam membuka cakrawala baru.

Dewan Pendiri

  • DR. Haidar Bagir.
  • Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat.
  • Umar Shahab, MA

Direktur

Syaikh Mohsen Hakimollahi

MITRA

  • Departemen Agama.
  • Majelis Ulama Indonesia
  • Ormas keagamaan
  • Lembaga Swadaya Masyarakat
  • Lembaga Ahlul Bait dalam dan luar negeri
  • Media massa cetak dan elektronik
  • Perguruan tinggi.

KERJA SAMA

Universitas Islam Alaudin Makasar dengan Yayasan Ahlul Bait, Iran tahun 2004 dengan program sisipan (sandwich program) kuliah tamu, bantuan buku-buku literatur Islam untuk mendukung pengkajian studi Islam

TENTANG YAYASAN AL-ITRAH

Tempat    : Bangil

Berdiri    : 1996

Latar belakang: keikhlasan tekad untuk mengenalkan Ahlulbayt Nabi saw  kepada para pecintanya, serta fenomena fakumnya kajian nonformal yang membahas ilmu-ilmu Ahlulbayt di kota Bangil

Pengurus

  • Ketua: Ali Ridho Assegaf
  • Wakil Ketua: M. Baqir
  • Sekertaris I: Zaid Alaydrus
  • Sekertaris II: Husein Al-Haddad

SITUS CONTER SYIAH

  1. http://www.ijabisah.org/
  2. http://www.syiahindonesia.com/
  3. http://www.hakekat.com/

[]

JA/ahmadbinhanbal.com

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

41 Comments

  1. maih kurang tuh kang.. ahmad bin hambal kan juga muridnya orang syiah.. gurunya dedengkot syiah masukin juga tuh.. jangan-jangan ini juga punya orang syiah, pura-pura benci tapi cinta.. hehehe

  2. Assalamu alaikum wr wb. menurut saya Syiah itu juga Muslim sepamjamg pemahaman saya, dan yang menjadi masalah kecil jangan dibesarkan, mencacih, memaki-maki sebab Benar tidaknya suatu pemahamam tentang ibadah seseoran kan Tuhan yg akan menilainya, makanya Allah subhana wataalah sudah menyedikan tenpat Surga dan Neraka buat Ummat manusia. tidak membawa bawa Mazhab…berbuat baiklah tentu kamu sendiri akan menerimah kebaikan itu, jangan memaki-maki, memfitnya dll itu pebuatan dibenci allah kan begitu logikanya, saya dangkal dalam penmahan agama tetapi cuma tau menjalankan ibadah Seperti Shalat, zakat, puasa dan naik haji, menhindari apa yang dilarang menjalankan apa yg dianjurkan untuk bekal di hari kemudian.wasssalam

  3. Wah banyak benar jaringan syiah, berarti syiah besar, syiah jaya……mendingan masuk syiah. Wahabi jahat sudah begitu sedikit lagi……..

  4. Makasih ya info’a.. jdi lebih yakin akan kebenaran syiah. Ternyata islam emang keren!

  5. SYI’AH SUDAH MENGHINA NABI,ISTRI NABI DAN MENCACI MAKI PARA SAHABAT NABI….

    MAKA PANTASLAH DI PENGGAL LEHERNYA/DI BUNUH DARAHNYA HALAL…

    MEMBUNUH ORANG SYI’AH MERUPAKAN BERJIHAD DI JALAN ALLAH….

  6. Astagfirullahal adzim… saudara-saudaraku yg beriman, jangan lah kalian dgn mudah melaknat maupun mengkafirkan mahzab lain. meskipun saya seorang sunni tp bukan berarti mudah terprovokasi menghina aliran lain. Islam adlh agama rahmatan lil alamin, jgn mau di adu domba dgn memusuhi dan memecah belah umat islam itu sendiri….. Hanya Allah SWT yg berhak menghakimi!!!

  7. betul ALLAH adalah hakim, tapi maksudnya manusia memutuskan dengan hukum allah, jadi kebenaran itu ada di dunia . ketika umar bin khattab di protes seorang wanita ketika membatasi mahar, maka umar bin khattab mengaku salah, tidak mengatakan ALLAH maha tahu mana yang benar.
    kenapa tidak di pikirkan hai orang2 yang punya akal !!!

  8. SYI’AH ITU ADALAH GOLONGAN ORANG MUNAFIK YG PALING BERBAHAYA…MEREKA ITU MUFAFIQ AQIDAH, MEREKA PURA2 CINTA AHLUL BAIT PADAHAL MEREKA SENDIRI YG TELAH MEMBUNUH CUCU KESAYANGAN NABI DAN KELUARGANYA DAN INI AKAN TERUS MEREKA LAKUKAN HINGGA HARI KIAMAT…MEREKA ADALAH GOLONGAN YG DISEBUT RASULULLAH SAW SEBAGAI RAFIDHOH, YAITU GOLONGAN YANG MENDAPAT LAKNAT ALLAH SWT DAN RASULULLAH SAW…KARENA MEREKA BERANI MENCACI SAHABAT UTAMA NABI DAN ISTRI-ISTRI NABI (UMMUL MU’MININ)..JGN TERTIPU WAHAI SAUDARAKU….AKAN TERLIHAT SIAPA MUNAFIQ SESUNGGUHNYA SIAPA AHLI SUNAH SESUNGGUHNYA….DAN INI BUMI INDONESIA ADALAH BUMI-NYA AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH BUKAN BUMI SYI’AH ATAU WAHABI (SUNNI WAHABI)…
    WAHAI PARA AHLUL BAIT (HABAIB DAN SYARIFAH) JANGANLAH KALIAN MUDAH DIPERDAYA DAN DITIPU OLEH MEREKA YANG TELAH MEMBUNUH KAKEK KALIAN (SAYYIDINA HASAN DAN SAYYIDINA HUSAIN) SERTA OLEH MEREKA YANG TELAH MEMBELOKAN SEJARAH KELAM KARBALA KARENA SESSUNGGUHNYA MEREKA HANYA INGIN MEMPERALAT KALIAN (PARA AHLUL BAIT) UNTUK MENYESATKAN UMAT ISALAM SERTA MEMECAH BELAHNYA DAN MENJAUHKAN UMAT ISLAM DARI NABI-NYA, RASULULLAH MUHAMMAD SAW.

    INGATLAH AKAN PESAN BAGINDA RASULULLAH SAW:

    “JIKA ANAK-KU FATHIMAH YANG MENCURI MAKA AKU SENDIRI (RASULULLAH SAW) YANG AKAN MEMOTONG TANGANNYA”

    DAN

    “BARANG SIAPA YANG MENYAKITI FATHIMAH, MAKA DIA TELAH MENYAKITIKU (RASULULLAH SAW), DAN BARANG SIAPA YANG MANYAKITI AKU (RASULULLAH SAW), MAKA DIA TELAH MENYAKITI ALLAH SWT DAN AKAN MENJADI MUSUH ALLAH SWT”

    INI ADALAH PESAN RASULULLAH SAW KEPADA AHLUL BAIT, JIKA KALIAN KELUAR DARI AQIDAH RASULULLAH SAW, MAKA RASULULLAH SENDIRI YANG AKAN MENGHUKUM KALIAN DI HADAPAN ALLAH SWT..

    DAN
    INI ADALAH PESAN (“SIR”) DARI BAGINDA NABI, BAHWA AKAN DATANG SUATU MASA DI MANA ADA SEKELOMPOK ORANG YANG AKAN MELUKAI KELUARGA AHLUL BAIT DAN MEMBUAT SEDIH FATHIMAH, YAITU KELOMPOK ORANG YANG AKAN DURHAKA DAN BERKHIANAT KEPADA KELUARGA NABI DENGAN MEMBUNUH DAN MEMFITNAH KELUARGA NABI, YAITU MEREKA ADALAH PARA KHAWARIJ DAN RAFIDHOH (SEKARANG INI ADALAH SYI’AH)

    JADI SAUDARAKU…JANGAN MUDAH TERTIPU OLEH BAHASA HALUS, ULASAN INTELEKTUAL MEREKA (KHAWARIJ DAN RAFIDHOH) TENTANG AQIDAH DAN AGAMA ISLAM, KARENA SESUNGGUHNYA MEREKA ADALAH YAHUDI YANG BERPAKAIAN SEPERTI ULAMA ISLAM…MEREKA HANYA AKAN MENJAUHKAN KITA DARI RASULULLAH SAW DAN MENJADIKAN KITA DURHAKA KEPADA ALLAH SWT.

    RERUNGKANLAH..RENUNGKANLAH..RENUNGKANLAH…

    WAHAI PARA KHAWARIJ DAN KAUM RAFIDHOH, SESUNGGUHNYA KEBENARAN YANG KALIAN SAMPAIKAN ADALAH KEPALSUAN BAGI KAMI…DAN KAMI TIDAK AKAN TERTIPU SELAMANYA KARENA KAMI ADALAH ORANG-ORANG YANG BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH SWT DAN SANGAT MENCINTAI RASULULLAH SAW DAN PARA AHLUL BAIT DAN KAMI HANYA MENGIKUTI ORANG-ORANG YANG YANG LURUS DAN BERTAQWA.

    GURU-GURU KAMI ADALAH PARA ALAWIYIN YANG MEMILIKI AQIDAH YANG BENAR BUKAN YANG SESAT….

  9. Assalaamu’alaikum. Ana mw tnya tntang TV syi’ah yg bernama Al-Manar,apakah benar INDOSAT brkerja sama dgn TV Al-Manar? lalu informasi ini dapat darimana?
    masalahnya Ana sudah tnya ke custumer serviesnya INDOSAT, katanya INDOSAT tdk brkerja sama dgn TV Al-Manar.Mereka brkerja sama dgn TV lokal saja. Mohon pnjelasannya?

  10. Assalaamu’alaikum ana mw tnya apakah bnr INDOSAT telah brkerja sma dgn TV Al Manar ? ana sudah tnya dgn customer servies INDOSAT katanya mereka tdk berkerja sama dgn TV Al Manar,mereka berkerja sama hnya dgn TV Lokal saja.Ana mw tau informasinya dpt darimana? Mslahnya buat ana ini informasi yg hrus kaum muslimin tau.mohon pnjelasannya.

  11. info tersebut ada dibeberapa situs berita islam seperti http://arrahmah.com/read/2008/04/23/1782-stasiun-tv-militan-syiah-rilis-di-indonesia.html dan http://www.suaramedia.com/berita-dunia/timur-tengah/23243-penyebaran-syiah-via-satelit-bayangi-timur-tengah.html

    Haytham Zafan, seorang penulis dan peneliti dari pusat studi humanistik di Kairo menulis sebuah buku setebal 237 halaman. Buku berjudul Satelit Televisi Penyebaran Syiah – Sebuah Studi Deskriptif Tentang Isi Channel Iran Alkawthar, yang mengambil kesimpulan bahwa Syiah banyak menggunakan media tv untuk menyebarkan paham Syiahnya ke umat Sunni

    dengan membaca berita tersebut besar kemungkinan Indosat akan bekerja sama dengan Al-Manar apalagi sekarang mayoritas saham Indosat banyak dimiliki oleh pihak asing

  12. Aku pecinta Rasulullah saw, dan mengakui Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali dan Husein bin Ali sebagai Imam Umat Islam. Aku gak mau ambil siapapun di luar mereka sebagai pemimpin dan imam petunjuk.

    Boleh gak?

    Aku syi’ah gak?

    Apa hujjah yang melarangnya?

    Kalau ternyata aku orang syi’ah, terlarang gak? Kl di Indonesia semua agama dan aliran boleh hidup. Lalu kenapa dengan syi’ah?

    Dikit-dikit sesat.. dikit-dikit bid’ah.. Sekte Wahhabi-Salafi paling rajin memBID’AHkan segala sesuatu.. Dikit-dikit SESAT..! hihihihi.. Kasian banget, dg Syi’ah rakyat Iran sudah makmur dan maju.. PLTN Gratis utk rakyat, bahkan bisa nyekolahin ribuan rakyat Indonesia GRATIS.. Sementara orang-orang sekte Salafi masih make GAMIS TANPA SEMPAK!.. wkwkwkk..

    Semoga negeri ini tidak dikuasai oleh manusia-manusia berotak CINGKRANG seperti ini, secingkrang celananya!.. ha ha..

  13. APA PUN YANG TERJADI BIARKAN KAMI TETAP BERPEGANGAN PADA MAZHAB SYIAH ITSNA ASYARIYAH..PLEASE DONT DISTURB US AS SYIAH…JANGAN TAKUT YA BIN HAMBAL ANE NGA BAKAL AJAK ENTE MASUK SYIAH,KARENA DIPERLUKAN KELUASAN AKAL UTK BISA MENJADI SYIAH IMAM ALI As..

  14. Bertobatlah wahai saudaraku!
    Anda berkata seperti itu karena belum memahami Ajaran syi’ah yang sebenarnya YANG sesat lagi menyesatkan, YANG telah menodai agama islam;

    Mari kita ajak saudara-saudara kita yang telah keliru, tertipu dan bahkan tersesat untuk kembali kepada agama islam yang sebenarnya.

  15. syiah bukan islam tapi dari majusi atau persia…selamanya syiah itu tetep musuh umat islam….syiah emang bajingannn.!

  16. Bukan jamannya lagi bertengkar n berdebat, musuh musuh islam sudah berjuang untuk menghancurkan islam dari dalam maupun dari luar, yang Sunni tunjukkan n buktikan ke sunnian mu kalau merasa lebih baik dalam beragama, begitu pula Syiah AhlulBayt.
    Caci Maki hinaan No Way
    Bersatu Yes
    Good Luck ( Berbuat kebaikan lebih utama )

  17. Terima kasih atas komentarnya, nasehat yang bijak lagi adil yang tidak hanya untuk sekelompok saja.
    Silahkan teman-teman bloger lain untuk menyampaikan tanggapan dan komentar lainnya.

  18. wahai orang-orang yg mengaku beragama islam ketahuilah sesungguhnya syiah itu bukan salah satu dari aliran-aliran islam yg sangat banyak akan tetapi syiah adalah agama di luar islam,syiah adalah buatan dari orang yahudi yg tujuannya mau merusak ajaran islam,syiah alqur’an nya beda dgn orang islam,syiah adzan untuk sholat nya beda dgn orang islam,syiah sholatnya beda dgn orang islam.jadi kesimpulannya syiah merusak islam dari dalam.syiah berpakain islam berbicaranya juga islam,semoga ALLOH memberikan hidayah kpd kita dan kpd keluarga kita

  19. islam terbagi menjadi 73 golongan,1 masuk surga(sunni) sisanya terlindas n terjun ke jurang api neraka,,

  20. Satu kelompok itu adalah firqah najiyah atau golongan yang selamat dan mereka juga kelompok Ahlus Sunnah wal Jamaah yang mereka sebagaimana disifati nabi adalah ‘Ma ana alaihi wa Ashabi’.

    72 kelompok tersebut adalah ahli bid’ah dan ahli dhalal yang tidak sampai pada batas kekafiran. Mereka itu muslim tetapi ahli bid’ah. Oleh karena itu meskipun masuk neraka, mereka tidak kekal sampai kotoran dosa mereka hilang dan selanjutnya masuk surga.

    Dalam kitab Al-Mawaqif disebutkan tentang induk firqah dan kelompoknya yang secara ringkas disebutkan demikian. 1. Muktazilah, 20 kelompok, 2. Syiah, 22 kelompok, 3. Khawarij, 20 kelompok, 4. Murjiah, 5 kelompok, 5. Muktazilah, 3 kelompok. 6. Jabariyah, 1 kelompok, 7. Musyabahah, 1 kelompok.

    Sumber. Tuhfatul Ahwadzi sarh Jam’ Tirmidzi, oleh Safiyur Rahman Mubarakfuri.

  21. perkembangan syiah yang sangat pesat menunjukkan bahwa syiah dicari dan dicintai..karena tokoh-tokoh syiah membela kaum lemah dan kaum duafa..

  22. Syiah mulai berkembang pesat ke segala penjuru dunia setelah terjadinya Revolusi Khomeini di Iran tahun 1979. Dan di Indonesia lebih berkembang pesat sejak mas Abdurrahman Wahid yang saat itu mulai mengakui dan melegalkan Syiah.

    Bisa jadi Syiah mulai dicintai ketika dia berani melawan tirani seperti Iran yang melawan arogansi Amerika. Keberanian inilah yang membuat Syiah banyak diminati di Indonesia.

    Namun jika kita teliti lebih jauh dengan menilik sejarah Syiah dan kelompok-kelompoknya di dunia Islam, maka akan kita dapati bahwa mereka berusaha menghancur luluhkan Islam dengan cara berpura-pura menjadi pembela rakyat kecil dan miskin.

    Isu yang mereka tampilkan adalah mempertentangkan kelas-kelas dalam masyarakat. Mereka gunakan dua istilah yaitu kelas penguasa yang menindas dan kelas rakyat jelata yang tertindas. Dengan istilah ini mereka menyisipkan ajaran bahwa yang mampu menumbangkan kelas penguasa adalah imam-imam mereka, yang mampu membebaskan penindasan rakyat kecil adalah imam-imam mereka. Dengan demikian, menurut Syiah, siapa saja yang menjadi pengikut mereka akan memperoleh kedamaian dan kesejahteraan.

    Isu lain yang Syiah dengungkan adalah tentang Hak Imamah dengan postulat bahwa semua Nabi dan Rasul yang datang dan diutus oleh Allah selalu membawa ajaran yang membela rakyat tertindas. Syiah mencoba merangkul kaum muda Islam di Dunia Ketiga yang haus akan tema baru dalam perjuangan dan kegiatan agama mereka.

    Satu analogi yang serim mereka pakai sebagai basis pemikiran tentang kesadaran sejarah kaum tertindas adalah Habil dam Qabil. Habil dilambangkan sebagai oran-orang yang tertindas, sedangkan Qabil adalah lambang kaum penindas. Tema ini sering diangkat oleh kang Jalal untuk menguraikan kisah terbunuhnya Husain bin Ali ra sebagai benang yang merentang zaman itu dengan zaman sekarang. Namun, sungguh Nubuwah Nabi Muhammad tidak semata-mata itu saja, dia lebih agung dari sekedar pertentangan ‘cicak melawan buaya’.

    Demikian, komentar dari kami, terima kasih.

  23. Coba hasil ‘penelitian lebih jauh’-nya dishare juga donk, biar ada data valid. Saya juga penasaran sama ajaran Syiah nih…. Kalau terbukti pengajiannya sesat, kita acak2 bareng yuk…

  24. Kami pernah mencoba untuk mengumpulkan data-data tentang Syiah di Indonesia, seperti pengajian atau penerbit yang berbau atau jelas-jelas Syiah.

    berikut link-nya: https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2010/06/21/sekilas-data-syiah-di-indonesia/

    Untuk menghadapi Syiah di Indonesia dengan cara yang cerdas dan tidak memantik permusuhan yang berakibat merugikan masyarakat.

    Hal yang kecil bisa kita lakukan seperti dengan membagikan CD kajian tentang Syiah, membagikan buku-buku awas Syiah dari MUI, atau mengikuti kajian-kajian keislaman yang bisa membentengi diri dan keluarga dari ajaran tersebut.

  25. Taubat lah pengikut Syi’ah.
    Kalian sesat dan menyesatkan.
    Sudah banyak kehancuran negara-negara Islam sendiri karena ulah propaganda syi’ah. Iraq, Suriah, Yaman hancur karena ulah tokoh syi’ah. Jangan kalian mengaku islam dan saudara muslim. Kalian meng-haram-kan muslim yg tidak sejalan dengan kalian. Kalian menjelekkan Sahabat2 Nabi, khususnya Abu Bakar, Umar.
    Taubatlah…sebelum nyawa dicabut Izroil.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *