Be Positif :Tiada Kesengsaraan Tanpa Kebaikan

Bagi orang yang beriman, semua alam semesta termasuk perjalanan hidup kita, yang mengatur adalah Allah swt Yang Maha Baik dan Maha Adil. Dialah Yang selalu melimpahkan kebaikan kepada kitasemua. Maka kaca mata orang beriman, apapun yang terjadi pasti mengandung kebaikan.

Allah Maha Baik, dan keputusannya Pasti baik, dengan meyakini hal tersebut akan menanamkan sikap positif dalam diri. Berpikir positif akan melahirkan perilaku positif dan akhirnya hasil yang positif juga.

Ini hadist Rasulullah saw : “LUAR BIASA untuk urusan seorang beriman, sesungguhnya segala urusannya adalah baik baginya. Dan tidak ada dimiliki seorangpun kecuali hanya orang yang beriman. Bila ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan bila ditimpa musibah kesengsaraan ia bersabar maka itu baik baginya”.(HR. Muslim).

Umar bin Khatab berkata: “Aku tidak peduli atas apa dan bagaimana keadaanku: Baik yang KUSUKAI, atau yang KUBENCI Sebab aku tidak tahu apakah KEBAIKAN itu berada pada sesuatu yang KUSUKAI atau yang KUBENCI”

Berangkat dari ayat Alquran bahwa “Kalaulah kalian berbuat kebaikan, sesungguhnya kalian telah berbuat kebaikan untuk diri kalian sendiri, bila berbuat kejelekan maka kalian telah berbuat kejelekan untuk diri kalian sendiri” ( surat Al Isra 17 ayat 7 ).

Ini artinya bila ada kejelekan sesungguhnya hasil dari perbuatan jelek kita. Dan itu baik, karena menghilangkan dosa. Mari kita baca hadist hadist ini:

“Setiap sesuatu yang menimpa seorang mukmin bahkan duri yang mencancap padanya, Allah akan mencatat satu kebaikan baginya dan menghapus satu kesalahan karenanya.” (HR. Muslim)

“Tidaklah seorang mukmin ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah gulanaan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari)

Baca juga:   Keshalihan Sosial

“Tidaklah menimpa seorang mukmmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit dan juga kesedihan bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim)

“Bencana senantiasa menimpa seorang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya, dan hartanya sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan dalam dirinya”. (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Hibban”

“Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”. (HR. Al-Hakim –shahih)

“Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya penyakit itu Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim).

Jadi kesengsaraan, problematika kehidupan adalah cerminan tabungan kejelekan kita selama hidup ini. Maka beristighfarlah saat tertimpa masalah. Lalu berbuat baik setelah merasakan ada kesengsaraan dalam hidup. Mengapa ? agar kebaikan menjadi kemudahan. Allah berfirman dalam surat 11 Hud ayat 114 perbuatan perbuatan baik menghapuskan kesalahan kesalahan. “Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat Allah”. [Jumal Ahmad]

 

 

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *