Doa Nabi Muhammad SAW ketika Keluar dari WC/ Kamar Kecil

wcAllah swt berfirman: “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Qs. Al-Ahzab [33]: 21)

Dalam berbagai aktifitas dan pola hidup Nabi Muhammad saw memang sucah dirancang oleh Allah swt sebagai contoh dan teladan yang baik bagi manusia. Teladan ini mencakup berbagai macam aspek sampai pada adab buang air besar dan buag air kecil.

Kesehatan merupakan nikmat Allah yang tak ternilai harganya. Ketika nikmat itu dicabut oleh Allah swt, manusia rela mencari pengobatan dengan biaya yang mahal sekalipun. Sungguh benarlah sabda Nabi yang mengatakan bahwa kesehatan ibarat mahkota indah di atas kepala orang-orang sehat yang tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang sakit.

Contoh gambara Nabi Muhammad saw yang sangat menjaga makanan dan menerima dengan penuh kerelaan. Rasulullah saw kadang hanya menyantap makanan beberapa suap dan beberapa biji kurma. Ketika di rumah, jika beliau tidak mendapatkan sesuatu pun kecuali cuka, maka beliau akan berkata, “Senikmat-nikmat bumbu adalah cuka”.

Seluruh manusia hendaknya menjaga kebersihan badann demi kesehatan dan kebugaran badan. Adalah Rasulullah saw yang terbiasa membaca doa berikut ini jika keluar dari WC atau toilet:

غُفْرَانَكَ
GHUFRAANAKA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي الْأَذَى وَعَافَانِي
ALHAMDILILLAHIL LADZII ADZHABA ‘ANNIL ADZAA WA ‘AAFAANII

“Pengampunan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku, dan telah menyehatkan aku”. (HR. Ibnu Majah)

Dan riwayat yang paling lembut dan indah, adalah ketika beliau berdoa:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذَاقَنِي لَذَّتَهُ ، وَأَبْقَى فِي مَنْفَعَتَهُ ، وَأَذْهَبَ عَنِّي أَذَاهُ.
ALHAMDULILLAHIL LADZII ADZAAQANII LADZZATAHU WA ABQAA MANFAATAHU WA ADZHABA ‘ANNI ADZAAHU

“Segala puji bagi Allah yang telah membuatku mengenyam kenikmatan, membiarkan kekuatan di dalam tubuhku, dan melenyapkan penyakit dariku”. (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah)

Apakah ada pujian yang lebih indah dan lebih lembut dari kalimat kalimat pujian di atas? Sungguh Rasulullah saw senantiasa menghadirkan nikmat-nikmat yang dianugerahkan oleh Allah dan cepat-cepat mensyukurinya semampu mungkin.

Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk lekas dan segera mengucapkan dengan syukur nikmat-nikmat yang diberi, tidak pelit lagi memuji nikmat-nikmat-Nya.

 

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *