PO Sinar Jaya ini termasuk armada yang bagus pelayananya, pernah dapat anugerah dari Kemen Perhubungan dan yang terpenting murah, perjalanan Jakarta-Salaman ditempuh dalam waktu 12 jam biayanya hanya 90 ribu rupiah, sangat ekonomis.
Hal yang saya suka waktu naik Sinar Jaya, dia sering banget memperdengarkan lagu lagu Ebiet G Ade kesukaan saya, lagu Ebiet enak banget buat teman perjalanan.
Adapun yang agak kurang adalah tukang jajan yang sering masuk ke bus, secara kadang bikin ganggu penumpang, dan di beberapan bus SJ sudah ada tulisan, penjual makanan dilarang masuk.
Pemilihan tempat makan malam atau istirahat cukup bagus dan bersih. Dan ketika akan berangkat ada pengumuman keberangkatan bus dari tempat makan dan bus gak berangkat sebelum semua penumpang masuk bus.
Pol yang sering saya pakai adalah yang di Pasar Minggu,di hari biasa, saya membeli tiket pagi hari dan nanti sore jam 4-an saya sudah harus di pol karena bus akan berangkat, lalu turun di Purworejo, kalau mau ke tempat saya di Kaliangkrik, saya turun di Salaman dengan nambah ongkos 5 atau 10 ribu ke sopir.
Sinar Jaya ini langganan saya, alhamdulillah bagus.
Semoga kejadin malam ini tidak terulang lagi, yah….di jam segini kami masih menunggu bus Sinar Jaya datang, kedinginan dan kehujanan tidak mengurangi semangat penumpang untuk menunggu bus. Subhanallah…semoga kami diberi ketabahan dan kesabaran.
Jam 11.30 malam, saya yang niatnya mau ikut bus besok pagi jurusan Purworejo, meskipun aga mahal, gak papalah yang penting dapat duduk, beberpa teman saya yang gak sabaram pengen cepet pulang, pada nekat untuk membeli tiket cadangan yang tidak dapat kursi di bus.
Saya dibangunkan dari istirahat dan diminta supaya ikut bus jurusan Purwokerto karena sudah gak ada lagi bus. Saya ambil tiketnya seharga 98 ribu bus ekonomi non AC. Alhamdulilah perjalanan lancar dan sekarang saya sudah sampai di rumah makan Cikamurang.
Sahur….
Saya kurang suka dan gak menggemari mie instant, di hari biasa saya sangat mengurangi makanan ini bahkan bisa jadi 1 atau 2 bulan gak makan mie karena kandungannya yang kurang baik, dan bebrrapa informasi menyebutkan, ofer makan mie instan bisa berakibat fatal ke usus kita.
Tapi, dk beberapa momen seperti pulkam, mie instans sangat menolong, karena murah dan praktis, sering jadi pilihan penumpang. Makan malam kemarin dan sahur hari ini, saya menggunakan produk mie gelas, insya Allah kalau kita mengatur diri agar gak makan terlalu sering dan hanya di waktu-waktu tertentu, efek buruk mie instan gak berpengaruh. Jangan jadikan mie instan sebagai pengganti makanan pokok, tetapi jadikan pelengkap ketika pengen banget dan jadi alternatif terakhir.
Yang gak enak banget….disamping tempat duduk saya, merokok…subhanallah…sudah di bus non AC ada yg merokok,sungguh siksaan terberat, pas puasa lagi. Memang sedari kemarin saya lihat banyak orang yang tidak puasa atau membatalkan puasa karena alasan mudik.
Dalam fikih safar kita diberikan pilihan untuk berbuka atau terus berpuasa, jika serasa gak kuat puasa boleh berbuka dan Rasulullah saw pernah melakukan keduanya.
Selama 3 jam lebih saya dan puluhan penumpang terjebak kemacetan di daerah Losari, karena panasnya di bus, hampir 80% penumpang memlilih keluar bus.
Jam 5 sore hari, saya masih terjebak di losari, entah sampai kapan kemacetan ini akan terurai?
Penumpang keluar dari bus, berbuka dan berbincang mengeluhkan kemacetan dari pagi yang gak ada solusi.
semoga selamat sampe tujuan mas , btw tiket lebaran masih 90k, murah banget, ekonomi ac kah ?
Terima kasih doanya…
Alhamdulillah jam 11.30 saya diminta naik jurusan Purwokerto dg harga 91 ribu. Ya, bus ekonomi AC, tapi untuk ke Magelang harus naik bus lagi…