Tingkatan Iman kepada Takdir

Imam An-Nawawi mengartikan takdir adalah, Sesungguhnya Allah Tabaroka wata’ala , menentukan sesuatu pada waktu yang lalu dan Allah mengetahui bahwa bahwa itu semua akan terjadi waktu yang telah ditentukan oleh-Nya, dan dengan sifatNya yang khusus, dan itu semua terjadi berdasarkan apa yang telah ditentukan.

Sebagaimana firman Allah: ” Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang Sempurna dan yang bertambah. dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.{QS. Ar-Ra’ad 8}

Tingkatan Iman kepada Takdir

Al-Ilmu

Yaitu mengimani bahwa Allah dengan ilmuNYA, yang merupakan sifatnya yang abadi dan azzali. Allah maha mnengetahui semua yang ada dilangit dengan seluruh isinya, serta apa yang ada diantara keduanya, baik yang sudah ataupun yang belum terjadi.

Sebagaimana firman Allah swt:

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Laukh Mahfudz)”{QS. Al-an’am 59}.

Al-Kitabah

Mengimani bahwa Allah ttelah menulis seluruh takdir makhluk diLaukhul Makhfudz.

Rosullullah SAW bersabda: ” Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.{HR. Muslim {no.2635}, Tirmidzi, {2156}, Ahmad {no. II / 169}, Abu Dawud {no. 557} Dari Sahabat Abdullah Bin Amr Bin Al-Ash}

Al-Masyi’ah

Yaitu apa yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki tidak akan terjadi.

Baca juga:   Kristenisasi: Definisi, Tujuan, Wasilah dan Cara Menghadapinya

Allah berfirman:

Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. {27}Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)”.{QS. Ali- Imron 26-27}

Al-Khalq

Yaitu bahwa Allh Maha pencipta segala sesuatu, baik yang ad maupun yang belum ada. Oleh karena itu, tidak ada stu makhlukpun dibumi atau dilangit, melainkan Allhlah, yang menciptakan-NYA.

Allah berfirman:

Allah menciptakan segala sesuatu dan dia memelihara segala sesuatu.{QS. Az-Zumar 62}

Referensi:

  1. Fatkhul Majid Li Syarhi Kitabit Tauhid, Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab.
  2. Kitabut Tauhid, Syaikh Solih Fauzan bin Sholih Al-Fauzan
Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *