Theodor Herzl, Sultan Abdul Hamid II & Mesin Tik Arab

Setelah sebelumya kita menelaah tentang siapa penemu mesin tik Arab, kita akan menunjukkan betapa berharga dan spesialnya mesin tik pada masa itu.

Salah satu mesin ketik pertama dengan huruf Arab diciptakan untuk bapak Zionisme, Theodor Herzl, tokoh utama di balik gerakan Zionis Israel yang berkeinginan mendirikan negara Israel di wilayah Palestina. Tapi mesin itu bukan untuk dirinya sendiri.

Pada tahun 1901, Theodor Herzl meminta perusahaan Amerika “Remington” untuk membuat mesin tik Arab sebagai hadiah unik untuk Sultan Turki Abdul Hamid II.

Perintah itu datang di tengah-tengah negosiasi panas antara Herzl dan Sultan mengenai apakah orang-orang Yahudi dapat memiliki Palestina yang dikuasai Usmaniyah sebagai tanah air mereka. Sebagai gantinya, Sultan meminta Herzl untuk setuju menempatkan orang-orang Yahudi bertanggung jawab atas konsolidasi utang luar negeri Turki dan memperbaiki keuangannya.

Israel, yahudi dan zionisme

Sultan tidak ingin bergerak dari masalah Palestina. Dia menawarkan bahwa orang-orang Yahudi dapat menetap di tempat lain di kekaisarannya, termasuk Anatolia, Suriah, atau Mesopotamia. Herzl menolak, dan Sultan menolak mesin tik, yang membuat Herzl jengkel.

Merasakan kekuatannya sendiri yang semakin berkurang, Sultan melarang semua mesin tik dari kekaisaran untuk memadamkan perselisihan politik. Larangan itu kemudian dicabut oleh Kemal Ataturk pada tahun 1929 sebagai bagian dari upaya modernisasinya (Ataturk menghapuskan penggunaan tulisan Arab).

Mesin tik Theodor Herzl ditemukan di antara barang-barangnya pada tahun 1909, tahun Sultan digulingkan oleh Turki Muda. Herzl sendiri menyebutkan mesin tik dalam surat-suratnya yang diterbitkan.

Sumber: Arabic for Nerds

Baca juga:   Cadar dan Konde
Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *