Tips Menangani Anak Yang Suka Mencari Perhatian

Mencari perhatian adalah hal yang sangat normal dan sehat jika anak anda menginginkan perhatian dari anda. Dia tumbuh dengan pesat pada pelukan anda, dengan penerimaan, pujian dan dengan kesempatan kesempatan lain yang tidak dapat dilupakan.

Tantangan untuk anda adalah mencoba memberikan anak anda semua perhatian yang pantas, selama masa masa yang khusus seperti: waktu makan, waktu tidur, waktu bermain, dan waktu mereka membutuhkan bantuan, dan tidak hanya ketika mereka melakukan hal yang salah.

Anak anak akan mencoba mencari perhatian dengan merengek, lengket, mengeluh, mengganggu, dan mengeluarkan perasaan marah.

Dr. Irwan Prayitno menyampaikan beberapa tips untuk mengatasi anak yang caper.

  • Anjuran mencium anak.  Rasulullah saw menyuruh kita mencintai anak dengan mewujudkan rasa kasih sayang dan mencium anak. Pernah suatu saat Rasulullah mencium Hasan dan Husain, ketika itu Aqrab bin Habis berkata, “Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak, tapi tak satu pun dari mereka aku cium”. Mendengar itu Rasulullah saw memandang seraya berkata, “Barangsiapa yang tidak mengasihi, tidak akan dikasihi”.
  • Anak pada dasarnya butuh perhatian dan kasih sayang, sehingga memerlukan perhatian lingkungannya. Agar anak tidak kurang perhatian yang mengakibatkan dampak negatif dalam perilakunya, maka orang tua perlu memberikan perhatian yang cukup kepada anaknya.
  • Tetap konsisten untuk tetap menolong anak menggunakan cara yang tepat.
  • Jika anda sebentar sebentar menyerah pada kemarahan dan rengekan dan dengan segera mengabulkan permintaannya hanya untuk usaha  memenangkan situasi atau mencari jalan damai, maka anak anda akan terus memaksa anda.
  • Tugas anda untuk menolong anda anda belajar sabar dan menggunakan cara lain untuk meminta sesuatu, atau kalau tidak dia akan berhenti berkembang.

Kenapa Anak Menjadi Lebih Nakal ketika Bersama Ibunya. 

Jika anak anda bertindak lebih buruk di depan ibunya itu berarti bahwa anda (seorang ibu) sudah menjadi ibu yang baik, dan telah melakukan pekerjaan sebagai ibu dengan benar.
Ibu adalah tempat yang aman. Ibu adalah tempat mereka bisa datang dengan semua masalah mereka. Jika Anda tidak dapat membuat sesuatu yang lebih baik, maka siapa lagi yang bisa?
Jika anak sudah berada dalam situasi yang tidak menyenangkan sepanjang hari, kemudian mereka melihat anda (ibu) datang, mereka tahu, akhirnya inilah waktu untuk melepaskan beban itu.

Itu berarti melepaskan apapun, MERENGEK, MENAGIS, dll. Lelah setelah seharian dari tempat kerja, tapi itulah pekerjaan ibu. Berikan pada mereka ekspresi tanpa hambatan, dan jadilah tempat nyaman untuk pelepasan emosional baku mereka.

Anda (ibu) belum sempat meluruskan kaki, jangan terkejut jika anda akan disambut di pintu dengan rengekan dan jeritan.

Luar biasa, pada moment ini anda (ibu) telah menciptakan ruang yang cukup aman untuk anak-anak, dan membiarkan mereka memiliki izin menjadi ALAMI.

Dan, dengan cara itu BENAR-BENAR-BENAR penting bagi anak-anak untuk menjadi alami dengan perasaan mereka, emosi mereka dan fungsi tubuh mereka.

Ketika mereka tumbuh, kita pasti ingin anak-anak kita memiliki kecerdasan yang sangat berfungsi kan? dan tampa hambatan emosional yang berarti kan?

JADI… anggaplah sikap buruk anak-anak itu sebagai pertanda baik. Semua karena anak-anak mencintai anda (ibu), mereka sudah menyimpannya selama seharian hanya untuk seorang ibu.

Menghadapi Siswa Caper

Kasus anak yang suka mencari perhatian juga bisa didapatkan dalam sekolahan, misalnya seorang anak yang suka terlambat, bikin gaduh di kelas atau mengganggu teman ketika belajar.

Jika seorang guru mengalami hal ini hendaknya dia memaklumi tingkah laku anak didiknya dan berusaha membuat hubungan yang baik dengannya,bersikap positif, sabar, ramah dan ikhlas.

Hubungan yang baik antara guru dan siswa merupakan dasar dari proses pembelajaran yang menyenangkan. Apabila hubungan antara guru dan siswa tertanggu dan tidak baik, proses pembelajaran yang menyenangkan tidak tercapai.
Satu lagi, siswa merasa tidak nyaman apabila dirinya dicela atau keburukannya dikomentari, apalagi di depan umum.
Menurut Sukadi dalam bukunya Guru Malas, Guru Rajin,  Ramuan Ajaib untuk Menjadi Guru yang Menyenangkan menyebutkan ada beberapa keburukan  yang dapat ditimbulkan dari sikap dan perilaku guru yang suka mencela dan mengomentari keburukan siswanya di depan umum, yakni:

  1. Siswa merasa malu karena aibnya diberitahukan kepada orang lain
  2. Siswa menjadi minder atau merasa tertekan secara kejiwaan karena aibnya diketahui orang lain
  3. Siswa tidak hormat dan tidak respek kepada guru yang suka mencela dan mengomentari keburukannya dirinya
  4. Siswa bisa bersikap dendam kepada guru
  5. Prestasi siswa mundur karena memikirkan dirinya yang sering dicela dan di komentari keburuknnya
  6. Siswa dapat berputus asa atau putus sekolah karena merasa tidak nyaman berada di sekolah
  7. Siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar karena merasa dirinya sudah jelek seperti yang dikatekan oleh gurunya

Guru yang tidak mau peduli kepada siswanya menyebabkan tekanan psikologis bagi meraka. siswa merasa kurang diakui atau kurang diperhatikan oleh gurunya sehingga bisa jadi siswa mencari-cari perhatian  dari gurunya karena merasa existensi dirinya kurang diakui.

Jadi, cara paling efektif untuk mengatasi anak cari perhatian adalah dengan memberinya perhatian. Setuju?

Referensi

  • Dr. Iwan Prayitno,  Ketika Anak Marah
  • Sukadi, Guru Malas, Guru Rajin,  Ramuan Ajaib
  • BC WhatsApp

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *