Sejak aktifitas saya di Aksi Peduli Bangsa, setidaknya kurang lebih sudah 5 kali saya ke Mentawai dan mengunjungi daerah pedalamannya. Salah satu tempat yang sering dikunjungi karena menjadi proyek desa binaan oleh APB adalah Dusun Kababuttui atau Dusun Buttui yang terletak di desa Madobak, Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai.
Di Dusun ini tinggal masyarakat pedalaman Mentawai yang termasuk salah satu dari suku tertua di dunia dan masih memegang teguh keyakinannya, bahwa hutan adalah jantung kehidupan.
Seluruh sandang, pangan dan juga tempat tinggal mereka, semuanya berasal dari bahan-bahan yang terdapat di hutan. Mereka menganut kepercayaan Arat Sabulungan, yang menganggap, bahwa hutan, tumbuhan dan satwa memiliki roh dan jiwa.
Keunikan lain dari Suku Sikerei, terletak pada tatonya. Menariknya, mereka membuat tato dari bahan alami dari hutan. Bagi mereka, tato merupakan identitas dan gambaran keharmonisan, antara alam dan penghuni hutan.
Tato Suku Sikerei merupakan tato tertua di dunia. Dengan pakaian mereka yang tidak terlalu tertutup, membuat tato mereka terlihat jelas. Suku yang unik ini, juga tidak terlalu mempercayai keahlian seorang dokter.
Cara Menuju Dusun Buttui di Mentawai
Meski termasuk Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat jauh dari Ibu Kota Padang, yaitu sekitar 82 mil. Dan satu hal lagi, jika ingin mengunjungi Suku Sikerei di Mentawai, maka tujuan perjalanan adalah ke Pulau Siberut.
Hal ini sangat penting untuk diketahui, mengingat Mentawai memiliki empat gugusan pulau besar. Beberapa dari pulau besar tersebut, terdiri dari Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan.
Sedangkan untuk menuju ke Mentawai, terdapat beberapa alternatif transportasi yang tersedia, seperti di bawah ini.
Dari Bandara Jakarta Padang
Saya akan menyampaikan rute perjalanan ke sana dengan start dari Bandara Soekarno Hatta di Jakarta.
Penerbagan dari Cengkareng menuju Padang, sebaiknya menggunakan penerbagan di malam hari.
Sesampainya di Bandara Internasional Minangkabau, ada beberapa alternatif transportasi yang dapat dipilih, untuk menuju Pelabuhan Mentawai Fast di Muaro Padang.
- Dengan Kereta
Bandara Internasional Minangkabau di Padang memiliki kereta dari Bandara ke Kota Padang, dengan jadwal yang sudah ditentukan. Lama perjalanan hingga mencapai Kota Padang sekitar 45 menit. Harga tiketnya sekitar Rp.10.000-an
- Dengan Damri
Alternatif kedua adalah dengan menggunakan Damri, dengan lama perjalanan sekitar 30 menit hingga 1 jam. Harga tiketnya sekitar Rp. 25.000-an - Dengan Taxi/Mobil Online
Lama perjalanan dengan Taxi, akan membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Harga tarifnya sekitar Rp. 400.000-an
Dari Muaro Padang Pulau Siberut
Dari Muaro Padang perjalanan menuju Pulau Siberut, dapat ditempuh dengan menggunakan 2 alternatif pilihan jenis transportasi
Kapal Ferry Gambolo atau Ambu-Ambu.
Ada dua KMP Ferry yang siap di pelabuhan kota Padang yaitu Gambolo dan Ambu-Ambu. Perjalanan kemarin saya menggunakan KMP Ambu-Ambu, kapal berangkat jam 7 malam dari Padang sampai Muara Siberut jam 5 pagi, jadi total perjalanan memakan waktu 11 jam perjalanan.
Tempat penumpang di Ambu-Ambu ada dua pilihan yaitu kursi dan kasur. Untuk kasur biayanya adalah 135.000,-. Ranjangnya besar yang bisa digunakan untuk tiga orang dengan pembatas besi di bagian tempat tidur di kepala untuk setiap orang, tempat ini muat 80 orang.
Kapal Ferry
Dilayano oleh KMP. Ambu-Ambu dan KMP. Gambolo, lintas Padang-Mentawai memiliki kadwal keberangkatan berikut yang update pada 29 Desember 2020.
Tabel diatas tidak bisa dijadikan rujukan secara pasti, karena sepertinya jadwal setiap minggu dan bulan, bisa berubah-ubah. Bisa tanyakan ke akun twitter dan instagram PT ASDP: @asdp191.
Mentawai Fast
Sejak Februari 2019, anda sudah bisa lebih cepat menempuh pelayaran Padang Mentawai. Karena sudah ada kapal cepat Mentawai Fast yang berangkat dari pelabuhan di Jalan Batang Arau, Muaro, Kota Padang. Untuk pembelian tiket, hanya melayani pembelian langsung. Di Muaro Padang dan di Pelabuhan Mentawai.
Dari bandara menuju Pelabuhan Mentawai Fast di Muaro Padang bisa pakai ojek online, Anda bisa order ojek online untuk mencapai tujuan. Lama perjalanan kisaran 20-30 Menit. Harga tiket terupdate Rp 250.000,- per orang untuk sekali jalan. Biasanya keberangkatan ke Mentawai itu di pagi hari kisaran jam 7 pagi.
Pada era new normal pihak Mentawai Fast dan kapal ASDP memberlakukan beberapa aturan baru bagi calon penumpang yang ingin berlayar menuju Pulau Mentawai maupun dari Mentawai ke Padang.
Setiap calon penumpang Kapal Mentawai Fast dari Padang, dapat melakukan rapid test secara gratis saat pembelian tiket di Pelabuhan Muara Padang dan tiba di pelabuhan pada jam 5.30 wib untuk mengikuti rapid dan menunggu hasil tesnya.
Berikut aturan di era new normal bagi calon penumpang kapal Mentawai Fast.
Bagi penumpang lokal wajib memiliki surat keterangan rapid tes dari RS yang masih berlaku atau asli, kartu identitas (KTP), cek suhu tubuh kurang dari 38°C dan tidak sedang demam, flu atau batuk,wajib menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak.
Selanjutnya ketentuan bagi calon penumpang non lokal, wajib memiliki surat keterangan rapid tes dari RS yang masih berlaku arau asli, kartu identitas (KTP), cek suhu tubuh kurang dari 38°C atau tidak sedang demam, flu atau batuk, wajib menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak, surat keterangan daerah asal tujuan, health alert card (HAC) atau kartu kewaspadaan kesehatan berwarna kuning dari bandara, terminal bus.
Muara Siberut – Buttui
Jalur sungai Siberut dari muara sampai hulu sering ramai dilalui perahu boat dan mesin tempel. Terutama untuk membawa rombongan turis dari Eropa menuju pedalaman Mentawai. Setiap kapal yang turun di Muara Siberut, pasti ada turis asing yang turun. Tujuan mereka tidak ada yang lain adalah daerah pedalaman Mentawai. Mereka ingin melihat kehidupan orang asli Mentawai, berbaur dengan mereka dalam beberapa hari.
Dari Siberut Hulu bermuara dua anak sungai yaitu Sungai Silaoinan dan sungai Sararekat. Di Hulu sungai Silaoinan terdapat Dusun Salappa dan di hulu sungai Sararekat terdapat Dusun Madobak, Rokdog, Matotonan dan Buttui.
Saran saya, anda menginap dulu satu malam di dekat pelabuhan, ada beberapa pilihan hotel kecil di dekat pelabuhan seperti hotel, salah satu hotel kecil yang saya jumpai ketika awal di Siberut adalah hotel Omega dan losmen pak Syahrudin.
Untuk ke Buttui ada dua cara; jalur sungai menggunakan perahu boat atau mesin tempel dan jalur darat menggunakan motor.
Perahu Boat
Perjalanan Muara Siberut ke Dusun Buttui membutuhkan waktu berjam-jam, kisaran 5-8 jam, tergantung pada keadaan arus sungai saat itu. Jika air sungau pasang, perjalanan dengan perahu boat akan lebih mudah, namun jika surut, di beberapa titik yang sudah dekat ke Dusun Buttui, kita harus turun dan mendorong perahu.
Video amatir saya ketika bersama Ust. Islah dan Ust. Ibnu menuju Dusun Buttui dengan membaca beberapa bahan pembangunan TK Tunas Bakti Bangsa di Dusun Buttui.
Mesin Tempel
Mesin tempel adalah mesin penggerak pada perahu, ataupun kapal kecil yang terdiri dari mesin penggerak, transmisi, dan jet air. Mesin ditempelkan pada buritan perahu. Selain sebagai penggerak, mesin tempel juga digunakan untuk mengemudikan perahu/kapal dengan memutar mesin beserta propeler pada suatu sumbu.
Video amatir saya ketika pulang dari Buttui ke Muara Siberut menggunakan mesin tempel, karena hanya bertiga dengan driver, kami pilih pakai perahu dengan mesin ini.
Sewa Motor
Anda juga bisa menyewa motor dengan menempuh perjalanan kisaran 2 jam dengan keadaan jalan yang berlubang dan sempit.
Ini video perjalanan saya dari Buttui ke Muara Siberut menggunakan motor bersama Ust. Wandi.
Dusun Buttui
Dusun Buttui merupakan dusun bagian dari desa Madobak yang terletak di hilir sungai Sarareket, Buttui lebih Hulu dari dusun Ugai.
Ust. Arifin Jayadiningrat lewat APB dalam membangun peradaban di Dusun Buttui, butuh perjuangan dan kesabaran, apalagi Sikerei sendiri hingga kini masih dianggap sebagai orang yang memiliki kekuatan supranatural. Bahkan semakin banyak tubuh Sikerei diberi tato, maka semakin tinggi kekuatannya.
Pertama kali beliau datang ke Buttui di medio 2012, beliau diancam pakai parang oleh kepala suku-nya. Bahkan parang tersebut sudah diarahkan ke kepalanya.
Setelah diterima kemudian APB mulai melakukan pendekatan sembari membangun peradaban di Buttui secara perlahan-lahan. Awalnya, membangun pendidikan dengan mendirikan PAUD dan TK di Buttui. Setelah itu didirkan masjid, aula, klinik kesehatan, dan taman baca.
Satu persatu dari keluarga Sikerei kemudian mulai terbuka dengan dunia luar, dan sudah mengenal pendidikan. Bahkan sebagian besar dari Sikerei itu sudah mulai mengenakan baju, terutama yang perempuan
Setelah membangun pendidikan, maka satu persatu dari Sikerei memeluk Agama Islam, begitu juga dengan kepala suku beserta keluarganya yang telah menjadi mualaf.
Tugas dai di pedalaman Mentawai sangat berat. Ia harus langsung menjadi motivator terhadap penduduk asli dalam berbagai bidang baik pertanian, peternakan dan keagamaan. Saat ini sudah dibangun oleh APB kawasan yang akan menjadi pusat perkampungan Islam di pedalaman Mentawai yaitu Kawasan Bakti Bangsa di Dusun Buttui, tempat ini diharapkan menjadi tempat percontohan untuk daerah lain di pedalaman Mentawai.
Beberapa hal yang sudah dibangun di KBB adalah.
- Masjid Al-Fattah, yang digunakan oleh dai dan masyarakat Buttui untuk shalat berjamaah dan belajar agama.
- Balai pertemuan Buttui, didirikan oleh Bank Mandiri yang diperuntukkan sebagai tempat berkumpul warga Buttui.
- PAUD Tunas Bakti Bangsa, PAUD ini sudah terdaftar secara resmi dan telah menjadi PAUD percontohan di Siberut Selatan.
- Perpustakaan. Dibangun oleh Bank Mandiri sebagai pusat perbukuan di Buttui, namun manfaatnya belum Banyak terasa karena kemampuan membaca masyarakat yang masih rendah Dan bukunyanh ada hanya bertahan 2 Bulan saja. Wacana ke depan, perpustakaan ini akan diisi dengan konten audio visual berkaitan cara bertani, berternak dan edukasi anak-anak.
- Klinik Dusun Buttui, dibangun oleh Jasindo, klinik menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan warga. Kurang lebih 10 orang datang setiap hari meminta obat di klinik ini.
- Arena Bermain, yang sudah ada yaitu lapangan futsal, lapangan voli, lapangan takarau dan yang masih kurang adalah play ground untuk anak-anak dibawah 7 tahun.
- Asrama Putra dan Putri. Asrama yang berisi anak-anak dari Dusun sekitar Buttui yang belajar agama sambil sekolah di luar.
- Rumah Guru
Jumal Ahmad / Aksi Peduli Bangsa